Wednesday, September 29, 2010

Hadirkan nuansa Ramadhan pada kehidupanmu dengan puasa*


Sudah sekitar tiga minggu kita umat muslim meninggalkan bulan suci Ramadhan. Bulan dimana pahala dilipatgandakan dan juga syaitan dibelenggu. Bulan dimana sebulan penuh alqur’an dilantunkan dan masjid-masjid penuh dengan jamaah yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Rasanya, ketika kita mengingat indahnya ibadah pada bulan Ramadhan, harapan untuk bertemu lagi semakin besar. Sayangnya kita sebagai insan tidaklah tahu batas umur kita. Apakah Ramadhan tahun depan kita bisa bertemu atau tidak.
Kunci sukses ibadah pada bulan Ramadhan yaitu segala amalan kebaikan dan ibadah kita pada bulan suci tersebut terinternalisasi dalam kehidupan kita sehari-hari.  Kita semakin semangat beraktivitas layaknya bulan Ramadhan. Ibadah wajib pada bulan tersebut adalah ibadah puasa. Puasa secara lughawy berarti menahan. Menahan dari segala yang membatalkan puasa. Jika ibadah tersebut kita jalankan diluar bulan suci Ramadhan, maka impact terbaik akan kita dapatkan.
Dalam ibadah puasa, kita akan termotivasi melakukan hal-hal yang positif dan mengendalikan hal-hal yang negatif. Saya dapat ambil permisalan. Misalnya anda berpuasa dengan niatan yang bulat, saat anda surfing di dunia maya. Anda bula link yahoo.com misalnya. Terlihat di headline news ada berita hot dari seorang artis top Hollywood. Karena anda puasa dengan sungguh-sungguh, saya bisa pastikan anda tidak akan mendalami berita tersebut.  Anda akan mengisi waktu puasa anda dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti tilawah alqur’an, murajaah materi kuliah dan juga surfing di dunia maya dengan mencari suatu yang bermanfaat ataupun juga kita termotivasi untuk menjadi seorang juara dengan mengikuti berbagai kompetisi dan lainnya.
Kita dapat mencontoh Prof. Amien Rais. Beliau dalam kesibukannya seperti itu, beliau tetap menjalankan puasa sunnah disamping juga tilawah sehari minimal satu juz yang ia rutin laksanakan. Dan kita dapat melihat impact positif dalam kepemimpinan beliau di ranah pemerintahan negeri ini dan juga dalam masyarakat.
Dalam terakhir tulisan ini, saya memotivasi diri saya sendiri dan juga teman-teman sekalian untuk bersama-sama kita isi ruhiyah kita dengan puasa. Yakinlah dengan puasa segala enegri positif yang ada di diri kita akan bisa muncul dn menjadikan kita insan yang kamil InsyaAllah.
*Tulisan ini terinspirasi dari taujih Dr.Taufikurrahman (Ketua Regional II PPSDMS Bandung ) pada Rabu,29 September 2010 sekitar pukul 20.40-21.55 WIB


0 komentar: