“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imron : 104)
Seorang muslim disamping memiliki kewajiban menjaga dirinya dari segala hal kemungkaran dan dosa kepada Allah SWT, ia diharuskan memiliki ghiroh yang kuat untuk senantiasa menyuruh kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran kepada muslim lainnya. Hal tersebut dinamakan dakwah.
Dakwah secara bahasa berarti annida’ yaitu berarti ajakan atau seruan. Sedangakan secara istilah dakwah berarti mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah dan mau’idhoh (nasehat), kafir terhadap segala sesembahan selain Allah (Thogut) dan beriman kepada Allah.
Orientasi dakwah tidak hanya kepada umat yang sudah islam, namun juga kepada masyarakat yang belum islam. Kepada masyarakat yang sudah Islam, dakwah dilakukan dengan pemberian taujih atau pengetahuan agama dengan maksud menguatkan ruhiyah mereka supaya tidak goyah aqidahnya. Sedangkan kepada yang belum islam, dakwah dilakukan dengan mengajak mereka supaya menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Illah yang pantas diibadahi. Dakwah dilakukan tentunya dengan cara dan strategi yang mulia dan santun.
Ada hal yang menjadikan kita diharuskan untuk berdakwah yaitu kondisi realita zaman sekarang yang semakin terpuruk, yang jauh dari koridor keislaman. Kemungkiran tak hingga banyaknya sehingga kebajikan secara global kalah dengan musuh Islam. Perlu kita ketahui bersama bahwa Islam menyuruh kita untuk sholeh secara sosial, bukan secara pribadi. Allah mengazab orang sholeh yang tidak mensholehkan.
Sebagai motivasi bagi kita, jika kita menjadikan diri kita sebagai insan dakwah, kita akan dapatkan banyak keuntungan diantaranya; Pertama, dakwah memuat nikmat Allah yang terbesar diantaranya pahalanya yang tak terbatas jumlahnya dan dakwah menjadikan hati tenang. Kedua, Dakwah merupakan sebaik-baik amal diantara amalan yang lainnya (QS.Al-Ahqof: 2 halaman dari belakang). Ketiga, Dakwah jalan hidupnya para nabi dan rasul. Mereka dengan tulus ikhlas menghabiskan segala umurnya hanya untuk berdakwah, menyeru kepada Allah SWT. Keempat, Dakwah mendatangkan kehidupan robbani dan barokah. Kehidupan yang benar-benar berpegang teguh pada alqur’an dan as-sunnah.
Ada dua cara bagaimana dakwah diimplementasikan. Pertama, Dakwah firdiyan, yaitu dakwah yang dilakukan secara personal terhadap orang lain tanpa melibatkan suatu kelompok. Kedua, Dakwah jami’ah, yaitu dakwah yang dilakukan kepada sekelompok atau sekumpulan orang (QS.Ali Imron : 104). Dakwah jenis ini dilakukan karena empat hal berikut; Pertama, Hal ini dilakukan karena kebutuhan hidup (hajatul makhluk). Kedua, hal ini merupakan sunnatullah. Ketiga, hal ini merupakan sarana mendapatkan kemenangan dari Allah. Keempat, Ia merupakan dasar dari suatu amal.
Terakhir, marilah kita senantiasa menjadikan diri kita sebagai insan dakwah. Insan yang terus menerus beramar ma’ruf nahi mungkar. Allahu ‘alam bis showab.
* Taujih Ust Suherman di asrama PPSDMS Regional 2 Bandung 21 September 2010
0 komentar:
Post a Comment