Sabtu (24 Desember 2011) sore pasca kunjungan
di Perpustakaan Batuapi dengan Iota aku segera berkemas-kemas dan bergegas
menuju stasiun Hall. Setibanya di Stasiun, aku langsung menuju loket dan beli
karcis kereta KRD ke Padalarang. Perjalanan kereta memakan waktu kurang lebih
setengah jam. Setibanya di Padalarang, aku hendak beli tiket ke Solo namun
habis. Aku tidak tau harus berbuat apa. Entah aku cancel atau tetap nekat naik kereta. Sistem kereta ekonomi saat
ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Yang boleh naik kereta hanyalah yang
bertiket. Jika tidak bertiket akan diturunkan.
aku dengan ransel di nol kilometer Jogja |
Azan maghrib berkumandang, aku menunaikan
sholat maghrib dijama’ dengan Isya. Aku meminta petunjuk pada Allah semoga aku
bisa berangkat ke Solo. Pasca sholat, aku ke loket kembali dan subhanallah ada sisa satu tiket jurusan
Kebumen. Biarpun tidak ke Solo, aku beli. Selanjutnya aku masuk kereta dan
makan malam beli dari pedagang nasi keliling.
Ternyata pengecekan tiket cuman sekali, aku
pun selamat sampai Solo tanpa ditarik tiket lagi apalagi diturunkan.
Pulangnya dari Jogja ke Bandung
Jogja, malam ini (28 Desember 2011) sangat
ramai. Kondisi ini wajar karena di pusat kota, alun-alun utara, ada pembukaan
Sekaten. Trayek TransJogja pun terganggu. Aku harus berjalanan dari masjid
Gedhe ke halte purawisata. Di halte ini padat calon penumpang. Setelah lebih
dari setengah jam, aku dapet kesempatan naik TJ, namun harus ngetem selama
sekitar sejam di halte selanjutnya. Kecewa sekali namun bersyukur. Jogja malem ini
hujan deras.
Tujuan aku tidak lagi ke stasiun Lempunyangan
melainkan ke terminal Giwangan. Hal ini karena tiket kereta ekonomi dah ludes
sampai tanggal 3 januari 2012. Sebelumnya aku berniat ke stasiun mengingat
pengalaman di stasiun Padalarang sewaktu akan berangkat ke Solo.
Terminal Jogja ini cukup sepi. Aku ngangkring tuk makan malam dulu. Tiba
saatnya fase menunggu bus. Sangat disayangkan sekali, bus baru datang lebih
dari tiga jam sejak aku menunggu. Saat itu baterai HP aku habis. Bus yang aku
tumpangi sangat padat manusia. Aku tidak dapat tempat duduk dan berdiri ada dua
jam-an. Bus yang aku tumpangi bukan kelas ekonomi melainkan kelas bisnis.
Sangat tidak hoki. Setelah dapat tempat duduk, aku pun tidur sampai
Tasikmalaya. Tasikmalaya ke Bandung naik bus reot Aladin. Tapi Alhamdulillah
sampai tujuan. Sebagai perbandingan kalo naik kereta ekonomi habis 29 ribu
sedang naik bus bisa sampai 85 ribu.
Bagi backpacker,
ini belum seberapa…
1 komentar:
Mantap Qul, blognya. semangat Bro! :)
Post a Comment