Sunday, January 01, 2012

Backpacker, Pasti ada Jalan


Sabtu (24 Desember 2011) sore pasca kunjungan di Perpustakaan Batuapi dengan Iota aku segera berkemas-kemas dan bergegas menuju stasiun Hall. Setibanya di Stasiun, aku langsung menuju loket dan beli karcis kereta KRD ke Padalarang. Perjalanan kereta memakan waktu kurang lebih setengah jam. Setibanya di Padalarang, aku hendak beli tiket ke Solo namun habis. Aku tidak tau harus berbuat apa. Entah aku cancel atau tetap nekat naik kereta. Sistem kereta ekonomi saat ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Yang boleh naik kereta hanyalah yang bertiket. Jika tidak bertiket akan diturunkan.

aku dengan ransel di nol kilometer Jogja
Azan maghrib berkumandang, aku menunaikan sholat maghrib dijama’ dengan Isya. Aku meminta petunjuk pada Allah semoga aku bisa berangkat ke Solo. Pasca sholat, aku ke loket kembali dan subhanallah ada sisa satu tiket jurusan Kebumen. Biarpun tidak ke Solo, aku beli. Selanjutnya aku masuk kereta dan makan malam beli dari pedagang nasi keliling.

Ternyata pengecekan tiket cuman sekali, aku pun selamat sampai Solo tanpa ditarik tiket lagi apalagi diturunkan.

Pulangnya dari Jogja ke Bandung

Jogja, malam ini (28 Desember 2011) sangat ramai. Kondisi ini wajar karena di pusat kota, alun-alun utara, ada pembukaan Sekaten. Trayek TransJogja pun terganggu. Aku harus berjalanan dari masjid Gedhe ke halte purawisata. Di halte ini padat calon penumpang. Setelah lebih dari setengah jam, aku dapet kesempatan naik TJ, namun harus ngetem selama sekitar sejam di halte selanjutnya. Kecewa sekali namun bersyukur. Jogja malem ini hujan deras.

Tujuan aku tidak lagi ke stasiun Lempunyangan melainkan ke terminal Giwangan. Hal ini karena tiket kereta ekonomi dah ludes sampai tanggal 3 januari 2012. Sebelumnya aku berniat ke stasiun mengingat pengalaman di stasiun Padalarang sewaktu akan berangkat ke Solo.

Terminal Jogja ini cukup sepi. Aku ngangkring tuk makan malam dulu. Tiba saatnya fase menunggu bus. Sangat disayangkan sekali, bus baru datang lebih dari tiga jam sejak aku menunggu. Saat itu baterai HP aku habis. Bus yang aku tumpangi sangat padat manusia. Aku tidak dapat tempat duduk dan berdiri ada dua jam-an. Bus yang aku tumpangi bukan kelas ekonomi melainkan kelas bisnis. Sangat tidak hoki. Setelah dapat tempat duduk, aku pun tidur sampai Tasikmalaya. Tasikmalaya ke Bandung naik bus reot Aladin. Tapi Alhamdulillah sampai tujuan. Sebagai perbandingan kalo naik kereta ekonomi habis 29 ribu sedang naik bus bisa sampai 85 ribu.

Bagi backpacker, ini belum seberapa…

1 komentar:

Saddam said...

Mantap Qul, blognya. semangat Bro! :)