Sunday, January 15, 2012

Kecantikan Mojang Tak Secantik Kotanya

calon mojang udah kayak gini. hehe
Saat mengendarai motor, mulutku nyletuk  Sejuke Rek, Subhanallah. Itu pertanda aku melihat perempuan cantik. Kecantikan perempuan Sunda menurutku tidak ada tandingannya. Suejuk Poool. Mungkin kiasan itu yang bisa mewakili. Selama aku menjejaki daerah Jatim, Jateng dan Jogja serta sebagian Jakarta pinggiran emang secara general cantik banget paras perempuan Sunda khususnya Bandung. Parasnya seperti artis mungkin atau bahkan lebih cantik lagi. 

Ternyata kecantikan tersebut tidak sebanding kecantikan kota Bandung. Konon Kota Bandung ini dijuluki kota terkotor di Indonesia. Sampah menumpuk dimana-mana. Di got depan rumah lah sampai pinggir-pinggir jalan. Kalau sampean g percaya lihat aja gasibu dan sekitarnya kotor banget yakin. Tembok2 tidak terawat, pohon dibiarin mati, jalan berlubang hebat, sampai limbah-limbah dari PKL. 

Belum sampah, jalan udah banyak lubangnya di jalan besar bahkan. Coba sampean buktiin pake kecepatan 80 km/h di jalan Tamansari depan Batan pasti sampean akan jatuh dan masuk Boromeus. Wajah kota Bandung lainnya yaitu minimnya taman kota. Taman di perempatan Dago sebenarnya udah baik tapi karena ulah tangan pemuda g jelas jadinya jelek gitu. Pinggiran jalan bukannya penuh tanaman yang rindang dan sejuk, tapi penuh sampah. Mana kinerja Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota ?
sampah dimana-mana, ngeri !

Masalah selanjutnya, aturan lalu lintas sering ditrobos g jelas. Tak hanya pengendara sipil tapi juga angkot-angkot. Dari ngebut ngawur banget sampai ngantri nunggu lampu merah.  Mulut ini sampai pingin bilang Jancok Iki Bocah! tapi untung aja aku masih mencoba tuk sabar. Pertanyaannya kemudian, dimana Engkau Para Polisi ?. Makan gaji butakah Engkau ?

Kesimpulan sementaraku, kecantikan kota Bandung sangat jauh dengan kecantikan perempuannya. Tapi kok g jijik ya para perempuan cantik ini?. Mungkin karena mereka kebanyakan ke mall-mall dan tempat hiburan lain sehingga lupa dengan daerahnya. Mungkin ini kali ya.

Monggo Pak Dada g usah mikirin Persib terus. Kotanya diurus yang bener dong. Contoh Bu Risma (walikota Surabaya) ato Pak Jokowi (walikota Solo). Kalo merasa males, turun aja. Nuhun.

1 komentar:

Syaiful ulum said...

dah cocok jd wartawan or jurnalis mas. . .