Sunday, August 11, 2013

Internet ; Tantangan Anak Muda Generasi 2000-an*

Salah satu akibat dari arus globalisasi adalah mudahnya akses informasi. Informasi dari belahan di dunia manapun terangkum dalam arus informasi global utama yang bernama internet. Sesuai dengan akronimnya, International Networking (jaringan internasional), internet menghubungkan arus informasi satu ke arus informasi yang lainnya. Sangat susah untuk dibendung. Berita dan informasi tidak harus menunggu satu hari untuk diketahui seperti halnya surat kabar, majalah, dan media cetak lainnya. Hanya dengan beberapa detik saja, informasi sudah bisa diketahui melalui portal berita yang bernama website. Bentuk website pun beraneka ragam mulai dari tampilan standar satu arah seperti website suatu instansi sampai multiarah yang bernama jejaring sosial. Internet mulai booming di Indonesia di awal tahun 2000-an. Tidak salah kita menyebut generasi yang lahir di tahun 2000-an dengan sebutan e-generation.

Memaknai E-generation

Seperti halnya pisau yang dapat digunakan untuk membunuh (efek negatif) atau alat memasak (efek positif), internet pun demikian. Game online, maniak update status di jejaring sosial, dan maniak situs porno adalah beberapa dampak negatif dari internet. Orang yang terbiasa melakukan hal tersebut secara tidak sadar bisa sebabkan candu yang sedikit demi sedikit akan melumpuhkan otak untuk berfikir jernih. Otak menjadi susah koneksi dengan dunia nyata. Juga otak akan susah menangkap pengetahuan baru seperti halnya belajar di kelas. Melihat hal tersebut, kita jadikan ia sebagai tantangan dan selanjutnya kita jauhi.

Internet yang merupakan gudang informasi dapat kita manfaaatkan dengan maksimal dalam mengakselerasi pengetahuan kita. Hanya dengan mengetik keyword tertentu di mesin pencari (search engine) seperti halnya google.com, kita akan dapatkan berbagai referensi bacaan baru. Jejaring sosial seperti halnya facebook pun bisa kita manfaatkan untuk berinteraksi dengan para penulis, ilmuwan, teman, dan lain sebagainya untuk mendiskusikan masalah tertentu. Transfer ilmu dan pengetahuan pun bisa berlangsung lebih cepat. Belajar online pun bisa kita dapatkan di youtube. Kita menggunakan internet dengan bijak dan tepat. Dengan demikian, cocoklah kita menjadi e-generation, generasi yang bijak menggunakan teknologi informasi.

*Tulisan ini ditujukan kepada remaja dan pemuda kampung keduwul

0 komentar: