Salah
satu akibat dari arus globalisasi adalah mudahnya akses informasi. Informasi
dari belahan di dunia manapun terangkum dalam arus informasi global utama yang
bernama internet. Sesuai dengan akronimnya, International
Networking (jaringan internasional), internet menghubungkan arus informasi
satu ke arus informasi yang lainnya. Sangat susah untuk dibendung. Berita dan
informasi tidak harus menunggu satu hari untuk diketahui seperti halnya surat
kabar, majalah, dan media cetak lainnya. Hanya dengan beberapa detik saja,
informasi sudah bisa diketahui melalui portal berita yang bernama website. Bentuk website pun beraneka ragam mulai dari tampilan standar satu arah
seperti website suatu instansi sampai
multiarah yang bernama jejaring sosial. Internet mulai booming di Indonesia di awal tahun 2000-an. Tidak salah kita
menyebut generasi yang lahir di tahun 2000-an dengan sebutan e-generation.
Memaknai
E-generation
Seperti
halnya pisau yang dapat digunakan untuk membunuh (efek negatif) atau alat
memasak (efek positif), internet pun demikian. Game online, maniak update
status di jejaring sosial, dan maniak situs porno adalah beberapa dampak
negatif dari internet. Orang yang terbiasa melakukan hal tersebut secara tidak
sadar bisa sebabkan candu yang sedikit demi sedikit akan melumpuhkan otak untuk
berfikir jernih. Otak menjadi susah koneksi dengan dunia nyata. Juga otak akan
susah menangkap pengetahuan baru seperti halnya belajar di kelas. Melihat hal
tersebut, kita jadikan ia sebagai tantangan dan selanjutnya kita jauhi.
Internet
yang merupakan gudang informasi dapat kita manfaaatkan dengan maksimal dalam
mengakselerasi pengetahuan kita. Hanya dengan mengetik keyword tertentu di mesin pencari (search engine) seperti halnya google.com,
kita akan dapatkan berbagai referensi bacaan baru. Jejaring sosial seperti
halnya facebook pun bisa kita
manfaatkan untuk berinteraksi dengan para penulis, ilmuwan, teman, dan lain
sebagainya untuk mendiskusikan masalah tertentu. Transfer ilmu dan pengetahuan
pun bisa berlangsung lebih cepat. Belajar online
pun bisa kita dapatkan di youtube.
Kita menggunakan internet dengan bijak dan tepat. Dengan demikian, cocoklah
kita menjadi e-generation, generasi
yang bijak menggunakan teknologi informasi.
*Tulisan ini ditujukan kepada remaja dan pemuda kampung keduwul
0 komentar:
Post a Comment