Realitas sosial seiring berjalannya waktu berubah. Namun, berbeda
dengan ajaran agama yang selalu konstan. Ajaran agama cenderung lebih ortodoks
dan anti terhadap perubahan. Ajaran agama membuat manusia terasing dari dunia
yang dijalaninya. Ajaran agama perlu direvolusi. Ijtihad atau pembaharuan harus digalakkan
terus-menerus. Agama harus bisa menjawab permasalahan manusia di zaman modern
yang semakin kompleks ini.
Begitulah kiranya pergolakan
batin Ahmad Wahib (AW) yang terangkum dalam catatan-catatan hariannya yang oleh
LP3ES diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul "Pergolakan Pemikiran
Islam". Buku ini pertama kali
terbit setelah delapan tahun meninggalnya AW pada 1973. AW adalah mahasiswa FIPIA UGM yang Drop Out di tahun terakhir studinya. AW kecil hidup di lingkungan
pesantren dan anak seorang Kyai. Saat mahasiswa, AW adalah aktivis HMI yang
terpaksa harus keluar dari ormas mahasiswa Islam terbesar ini karena merasa
bahwa organisasi ini sudah antipati terhadap gagasan yang dibuatnya. Pergolakan
pemikiran AW terkait Islam semakin menjadi saat Ia masih menjadi aktivis HMI
cabang Yogyakarta. Hidup lama di Yogyakarta membuat dia bosan dan Ia pun hijrah
ke Jakarta di tahun terakhir hidupnya. Namun sayang, sesudah menulis laporan
terakhir sebagai calon reporter majalah Tempo tentang "Politik Penelitian
di ITB", Ia pun tertabrak motor dan meninggal dalam usia muda, 31
tahun.
AW dalam buku ini mengungkapkan
banyak sekali pertanyaan kontroversial khususnya terkait dengan ajaran agama
Islam. Bagi AW sumber ajaran Islam bukanlah Al-Qur'an dan Hadits melainkan
Sejarah Muhammad. Ajaran Islam harus dimaknai berdasarkan ruang dan waktu.
Histori Muhammad lah yang dapat menelaahnya. Hal inilah yang menuntut para
ulama untuk menggalakkan ijtihad.
Jika Muhammad bukanlah seorang utusan Tuhan, bagi AW Karl Marx dan Frederick Engels
lebih hebat darinya. AW juga ungkapkan bahwa Islam bukan satu-satunya petunjuk
untuk menjawab segala permasalahan seorang muslim. "Saya pikir hukum Islam itu tidak ada. Yang ada ialah sejarah Muhammad,
dan dari sanalah tiap-tiap pribadi kita mengambil pelajaran sendiri-sendiri
tentang hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Sejarah Muhammad adalah
sumber agama Islam. Tapi agama Islam bukan satu-satunya petunjuk untuk menjawab
persoalan-persoalan hidup muslim, baik individu maupun masyarakat".
(hal 60).
Hampir separuh hidupnya, AW terus
menerus bertanya bahkan tentang wujud Tuhan. Bagi AW, Tuhan mengkaruniakan akal
adalah untuk digunakan secara maksimal termasuk memikirkan ketiadaan
penciptanya. AW selalu gelisah. Ia ingin hadirkan kesempurnaan dalam agamanya.
Terkait pentingnya berfikir bagi AW, termuat dalam halaman 23. "Pada hemat saya orang-orang yang berfikir
itu, walaupun hasilnya salah, masih jauh lebih baik dari pada orang-orang yang
tak pernah salah karena tak pernah berfikir". AW meragukan Islam untuk
menuntunnya penjadi muslim yang paripurna. Namun sayang, perjuangan AW harus
terhenti secara mendadak karena Tuhan menginginkannya untuk kembali.
Membaca buku tersebut
mengingatkan kita pada buku Catatan Seorang Demonstran yang
merupakan kumpulan catatan harian dari Soe Hok Gie (SHG). Kemiripan dua orang
ini (AW dan SHG) terletak pada jiwa muda idealis yang penuh dengan
pertanyaan-pertanyaan biarpun SHG lebih ke ranah sosial dan politik sedangkan
AW pada masalah ajaran agama Islam. Kedua orang ini juga mati muda.
Karena merupakan catatan harian
(Caha), buku tersebut tidak layak disebut pemikiran otentik dari seorang AW.
Penerbitan Caha menjadi sebuah buku tidak atas izin AW. Sangat memungkinkan
jika AW tahu bahwa diary-nya akan
diterbitkan, Ia mungkin akan lakukan beberapa revisi dan mungkin sekali menolak
Caha-nya untuk dipublikasi ke khalayak. Kita juga harus lebih jeli terhadap
beberapa pemikiran AW karena pada dasarnya belum selesai. Selama jiwanya
bergolak, dalam caha-nya AW tidak lakukan diskusi dengan tokoh Islam. AW bahkan
ciptakan grup diskusi sendiri yang dinamakan Limited Group. Namun, setidaknya Caha AW tumbuhkan gairah semangat
berfikir terutama dalam konteks pemahaman terhadap ajaran agama.
Biodata Buku :
Judul : Pergolakan Pemikiran Islam
Penulis : Ahmad Wahib
Penerbit : LP3ES
Tebal : 405
halaman
0 komentar:
Post a Comment