Thursday, May 08, 2014

Kartini Dulu dan Kini

Sebagai persembahan di  Malam Kebudayaan Ganesha (25/4/2014) 
di Lapangan Merah FSRD ITB



Setiap 21 April diperingatilah hari Kartini
Semua wanita berbangga sebab tokoh pejuangnya, Kartini, dikenang
Kini, wanita Indonesia tidak ragu lagi berkata emansipasi
Tidak lagi istilah wanita sebagai pelengkap lelaki
Wanita kini bebas menentukan nasibnya ; menjadi engineer, seniman, scientist, dan lain-lain yang sama dengan lelaki

***

Lantas, apa yang diperingati dari seorang RA. Kartini tiap 21 April itu ?
Ya, tidak lebih dari sekedar kebaya "Kartini", kain panjang, dan gelung. Simbolik !
Sosok Kartini hanyalah puing-puing yang coba dihidupkan dalam setahun
Sudahkan para wanita Indonesia memahami peran sesungguhnya dari seorang Kartini ?
Mengertikah para wanita Indonesia akan surat-surat Kartini kepada keluarga Belanda yang fenomenal itu ?
Rasanya betul bahwa Kartini di abad ini hanya sebuah lukisan yang terpasang di museum

***

Kartini dikenal sosok yang getol melawan "feodalisme"
Ketika itu wanita tak lebih hanya sekedar komoditi
Fisik dan jiwanya digadaikan untuk memenuhi hasrat kaum lelaki yang bekerja di kebun-kebun
Wanita juga dipingit, di-raden ayu-kan
Kini, setelah lebih dari 100 tahun Kartini wafat, bagaimana keadaan wanita hari ini ? Sudahkah cita-cita Kartinii terwujud ?
Belum seluruhnya. Neo-feodalisme masihlah tumbuh-berkembang
Banyak wanita yang masih menjadi budak seks seperti di industri pariwisata
Fisik yang indah dari seorang wanita dijual demi memuaskan hasrat kaum lelaki
Tidak hanya itu, tiap 6 jam terjadi pemerkosaan seksual
Juga pelecehan seksual yang sudah menjadi kegiatan spontanitas yang dilakukan dimana-mana
Bukankah itu yang ditentang Kartini ?

***

Melihat kondisi wanita saat kini, rasanya Kartini belum tenang berada dikuburnya
Kecuali jika para wanita berani menjadi Kartini-Kartini baru
Dan, saya yakin kalian semua para wanita yang hadir di Malam Kebudayaan Ganesha ini yang akan menjadi Kartini itu
Kalianlah para penerus perjuangan Kartini
Kalianlah Kartini abad 21
Di tanganmulah Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani bukan karena wanitanya diekspor sebagai tenaga kerja murah, tetapi karena kualitas wanitanya menggemparkan dunia
Akhir kata, Gerakken !


Bandung, 25 April 2014




0 komentar: