Friday, August 01, 2014

Kejadian Besar di Ramadhan 1435 H

Sebuah Refleksi

Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya ada banyak kejadian dan tragedi yang tidak biasa. Sebut aja Piala Dunia Brazil, Pemilihan Presiden (Pilpres), Serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina, dan targedi ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Utara Donetzk Ukraina.

Pertama, Piala Dunia Brazil. Pesta akbar sepak bola dunia empat tahunan ini mendapat sorotan tajam dari hampir seluruh negara di dunia. Tak hanya negara peserta yang berjumlah 32 negara itu, namun juga negara-negara lain tak terkecuali Indonesia. Siaran live dari Brazil ditayangkan oleh dua stasiun swasta tanah air. Jam penayangannya paling cepat jam 23.00 WIB sampai sekitar pukul 07.00 WIB jika pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti. Sahur pun terasa lebih istimewa. Piala Dunia berakhir pada 14 Juli 2014 pagi hari dengan Jerman sebagai kampiun. Jerman mencatat beberapa rekor istimewa seperti Tim Eropa pertama yang memenangkan Piala Dunia di Amerika Latin, memenangkan pertandingan dengan tim kuat dengan skor telak seperti saat lawan Portugal di Babak Penyisihan (4-0) dan tuan rumah Brazil di babak semifinal (7-1). Tak hanya itu, striker Jerman, Mikroslav Klose, menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 16 gol.

Kedua, Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014. Pemilu ini sangat menyita energi elemen bangsa mulai dari kampanye terbuka di tanah lapang, stadion, dan gedung-gedung sampai kampanya di dunia maya. Kampanye hitam yang meresahkan pun juga seringkali terjadi. Debat capres-cawapres yang diadakan sejak sebulan sebelum pemilu dilangsungkan membuat tensi pilpres semakin meninggi. Kompetisi antarpendukung semakin ketara. Ditambah lagi peta kekuatan kedua kandidat hampir setara.  Televisi berita nasional yang seharusnya menayangkan berita berimbang secara terang-terangan berada di blok pihak tertentu. Sebut saja TV One berada di blok Prabowo-Hatta dan Metro TV berada di blok Jokowi-JK. Akibatnya stasiun televisi tersebut menjadi media penggiringan opini publik. Hari-hari menjelang Pilpres 9 Juli semakin memanas. Kampanye hitam semakin liar. Berbagai elemen masyarakat mendeklasikan diri mendukung calon tertentu. Survei lembaga-lembaga survei semakin memanaskan suasana. Tiba saatnya hari H. Hasil quick count lembaga-lembaga survei berpengalaman seperti SMRC, LSI, dan 5 lembaga survei lainnya memenangkan Jokowi-JK dengan sekitar 52 persen suara. Sementara 4 lembaga survei yang relatif tidak sepengalaman 7 survei tadi memenangkan Prabowo-Hatta dengan sekitar 50-52 persen suara. 22 Juli menjadi hari rekapitulasi akhir pilpres dan Jokowi-JK dinyatakan sebagai pemenang. Sejarah baru muncul. Presiden RI untuk pertama kalinya dijabat oleh seorang yang bukan petinggi parpol atau dari kalangan militer melainkan seorang warga biasa berperawakan ndeso. Karier Jokowi tergolong cepat. Pada 2011 Jokowi mulai diperkenalkan ke publik atas jasanya memindahkan PKL di Solo tanpa kericuhan, kemudian dilanjut dengan proyek mobil esemka yang membuat nama Jokowi semakin dikenal masyarakat luas. Pada 2012, Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI mengalahkan Fauzi Bowo (Foke) selaku Gubernur petahana. Selama menjabat gubernur, sepak terjang Jokowi pun tak luput diliput media. Sosok Jokowi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat. Istilah "blusukan" semakin menasional. Pada Maret 2014, Megawati selaku ketua PDI-P memberikan mandat Calon Presiden 2014/2019 ke Jokowi. Nama Jokowi semakin tak terbendung.
Potret Perang di Jalur Gaza, Palestina (doc. google)
Ketiga, insiden penyerangan negara zionis Israel ke tanah Palestina. Sejak Israel dideklarasikan sebagai negara pada 1948, konflik antara negara ini dengan Palestina terutama daerah Jalur Gaza semakin susah dibendung. Wilayah Palestina semakin menyusut seiring dengan gencarnya serangan negara zionis ini ke tanah Palestina. Palestina seakan menjadi penjara bagi warga negaranya sendiri. Ramadhan kali ini, Israel kembali menggencarkan agresinya ke Jalur Gaza. Lebih dari seribu penduduk Palestina syahid. Kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai negara lain tidak mempan buat Israel. Hingga Idul Fitri pada 28 Juli, Jalur Gaza tetap mencekam. Penduduk jalur Gaza yang mayoritas muslim, merayakan Idul Fitri di puing-puing masjid yang dibombardir Israel. Entah kapan gencatan senjata permanen terjadi di bumi Palestina.

Keempat, tragedi ditembaknya Pesawat Malaysia MH17. Kejadian ini menjadi cambukan buat dunia dirgantara dunia khususnya bagi maskapai Malaysia, Malaysia Airlines. Bagaimana tidak, MH370 yang diprediksi jatuh di Samudra Hindia pada Maret 2014 sampai detik ini belum juga ditemukan, sudah datang masalah baru. Jika kemarin pesawat hilang, kini tertembak. Pada peristiwa ini, pesawat hancur berkeping-keping sejauh 15 kilometer dengan 298 penumpangnya tewas sia-sia. Terjadinya insiden ini tidak lain karena sedang memanasnya perang antara pihak Ukraina dan Rusia yang diwakili para separatis Ukraina. Namun, sampai saat ini siapa pelaku penembakan belum diketahui. Bisa Ukraina, Rusia, ataupun pihak ketiga. Karena Barat berpihak ke pemerintah Ukraina, maka tuduhan Barat terhadap siapa pelaku penembakan dialamatkan ke Rusia. Rusia melalui kejadian ini dipojokkan oleh negara-negara Barat. Hal ini lumrah, mengingat kekuatan Rusia di bawah Vladimir Putin menjadi jauh menakutkan. Sebut aja Kremlin yang awalnya menjadi bagian dari Ukraina jatuh ke tangan Rusia, ekonomi Rusia tumbuh pesat, dan banyak fakta menakjubkan lain terkait Rusia. Insiden berturut-turut dari maskapai Malaysia Airlines tersebut bagi saya adalah konspirasi besar yang diciptakan oleh para polisi dunia. Bisa jadi perang dunia ketiga akan terjadi tidak lama lagi yang membuat peta geopolitik dunia bergeser.

Menangkap Hikmah

Bulan Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan yang didalamnya segala pahala ibadah dilipatgandakan. Umat Islam menyongsongnya dengan memperbanyak dan meningkatkan kualitas ibadah sehingga pada akhir puasa menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Gelar takwa tidak lantas diperoleh oleh tiap muslim yang menjalankan ibadah puasa, namun hanya kemurahan Allah-lah gelar tersebut diberikan pada hamba yang pantas menyandangnya. Tertunya untuk mendapatkannya diperlukan kerja keras dan semangat pantas kendur dalam beribadah di bulan suci. Pantangan-pantangan yang menghalangi kekhusyukan dan keistiqomahan ibadah harus mampu diredam. Nah, empat kejadian besar di bulan Ramadhan diatas adalah bagian dari pantangan-pantangan tersebut.

Peristiwa penyerangan Israel ke Gaza menciptakan solidaritas seluruh umat muslim sedunia. Pilpres di bulan suci menangkal kompetisi yang tidak sehat karena dibulan suci ini melakukan tindakan anarki dan mengganggu kemaslahatan sesama manusia dapat mengurangi pahala puasa. Piala Dunia menjadi tontonan hiburan di waktu sahur biarpun sering kali juga mengganggu aktivitas ibadah dan kerja pada pagi hari. Sementara peristiwa tertembaknya MH17 menjadi semacam pengingat bagi kita semua bahwa kemanusiaan yang menjadi nafas kita, bagi sebagian mereka tidak memiliki arti. Demi mengamankan kepentingan, mereka hancurkan kemanusiaan. Nyawa manusia tiada lagi berguna.

Pada akhirnya bagi engkau para penguasa yang memiliki kekuasaan, perbuatlah untuk rakyat Gaza yang terpenjara selama hidupnya oleh tentara Zionis Israel, ketuklah pintu Dewan Keamanan PBB untuk hentikan perang dan memberikan kemerdekaan penuh terhadap Palestina. Berilah dukungan penuh kepada para investigator tertembaknya MH17 agar mereka mengungkapkan fakta yang sebenarnya serta tidak mau diperalat. Contohlah Timnas Jerman bahwa menjadi juara itu bukan sesuatu yang instan. Jerman mengajarkan kita untuk konsisten dan bekerja keras. 1990 juara Piala Dunia, dan empat kali berturut-turut masuk semifinal, namun baru tahun 2014 Juara lagi untuk yang keempat kalinya. Terakhir terhadap pemenang Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla, dukung dan kawal keberjalanan pemerintahannya untuk masa bakti 2014/2019. Jangan sampai karena Pilpres kemarin kesatuan dan nasionalisme menjadi terpecah-pecah seperti negeri Balkan. Persatuan Indonesia harus senantiasa dijunjung bersama sampai akhir hayat. Sementara bagi kita yang tidak punya kuasa, berdoalah setiap selesai sholat agar Perang di Jalur Gaza segera berakhir, kemanusiaan senantiasa dijunjung, dan negeri ini menjadi Baldatun toyyibatun wa robbun ghofuur.

0 komentar: