Saturday, May 30, 2015

Ekonomi Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan

In an era of man made brain power industries, those who win will learn to play a new game with a new rules requiring new strategies. Tomorrow's winners will have very different characteristic than today's winner"[1] Lester Thurow (Guru besar Messachussets Institute of Technology)

Dalam era industri seperti sekarang ini, para pemenang industri akan memainkan permainan baru dan tentunya dengan strategi-strategi baru. Pemenang masa depan akan memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan pemenang masa kini. Diprediksi masa depan akan kembali beralih ke belahan dunia Timur. Terlepas benar tidaknya prediksi tersebut, kita hanya bisa bersaing di era globalisasi ini jika kita dapat mempraktikkan keadilan dan moralitas dalam pembangunan masyarakat kita.

Salah satu aspek yang penting dalam pembangunan adalah teknologi. Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah baik yang dapat diperbaharui (hutan, air, tanah, dsb) maupun tidak dapat diperbaharui (minyak bumi, batu bara, dsb) jelas membutuhakan manusia-manusia terampil yang bisa mengelolanya sendiri. Perlu adanya upaya serius untuk itu seperti halnya mengalihkan subsidi untuk human investment seperti Research and Development (R&D). Manusia-manusia yang terampil inilah yang akan berperan besar dalam pembangunan. Mereka tak hanya memahami pembangunan secara deterministik yakni hanya berfikir sektoral, namun mereka memiliki pola pikir kolaboratif. Sebagai contoh seorang insinyur faham akan masalah sosial, begitu pula sebaliknya. Berfikir sektoral merupakan problem krusial dalam pembangunan.

Widjajono Partowidagdo (sumber kopertis12.or.id)
Oleh karenanya, masyarakat yang sanggup berkompetisi di masa mendatang adalah masyarakat yang berkualitas. Kualitas suatu masyarakat sangat bergantung pada partisipasi warganya, seperti yang disinggung oleh William E. Deming, "Quality is only achieved if everyone believes in it, if everyone is always concerned first of all to improve their own quality at work. You get quality people trusted to work possitively for the good of the whole community"[2]. Adapun yang paling penting untuk segera dibenahi di negara kita adalah jaringan komunikasi. Demokrasi, birokrasi, dan desentralisasi akan efektif dan efisien dengan adanya sistem informasi, komunikasi, serta jaringan kerja dan kontrol yang baik antara masyarakat yang concern atas kemajuan bangsa dan negaranya. Melalui sistem informasi, monitoring devisa dan pengontrolan imigrasi hanya dapat dilakukan dengan baik. Korupsi pun bisa ditekan karena transparansi telah dilalukan.

Epilog

Keberlanjutan pembangunan di masa depan jelas diperlukan manusia-manusia unggul yang dapat memecahkan masalah dunia yang semakin kompleks. Salah satu bukti keunggulan manusia adalah tidak terbuktinya prediksi Klub Roma terkait kelangkaan sumber daya alam yang menjadikan manusia sangat menderita (doomstay) pada 2000[3]. Berkat kecerdasan otak, manusia dapat menemukan sumber daya terbarukan yang dapat menjadi subtitusi dari ketergantungan terhadap sumber daya fosil.

Juga selain itu diperlukan manusia yang menjunjung tinggi moralitas. Melalui inilah pembangunan diabdikan hanya semata-mata untuk kemaslahatan seluruh umat manusia, bukan untuk mencari pengaruh politik dunia semata. 



[1] Dalam era industri yang mengandalkan kekuatan otak, mereka yang menang akan belajar untuk memainkan sebuah permainan baru dengan peraturan-peraturan baru yang memerlukan stategi –strategi baru. Pemenang masa depan akan memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan pemenang masa kini.
[2] Kualitas hanya dicapai jika setiap orang percaya padanya, jika setiap orang selalu mempunyai perhatian utama untuk meningkatkankualitasnya di tempat kerja. Anda memperoleh kualitas dari orang-orang yang berkualitas yang dipercaya untuk bekerja secara positif demi kebaikan seluruh rakyat.
[3] Prediksi Club of Rome (1972) yang diterbitkan dalam buku "The Limits to Growth" karya Meadows dkk.

0 komentar: