Tuesday, May 12, 2015

Tesis, Perspektif, dan Model Fungsional

Rangkuman Kuliah 11 Mei 2015
Mata Kuliah Sistem Pembangunan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu
Dosen : Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi

Perbedaan Tesis dan Tugas Akhir

Sebelum menyinggung perbedaan dari keduanya, terlebih dahulu perlu dipahami antara bahasa ilmiah dan non-ilmiah. Bahasa ilmiah mengandung aturan-aturan yang ketat sedangkan bahasa non-ilmiah tidak demikian.

Tugas akhir (skripsi) untuk mahasiswa program sarjana dan tesis untuk mahasiswa program magister jelas menggunakan bahasa ilmiah. Perbedaan keduanya terletak pada kekhasan isi dua karya ilmiah tersebut. Tugas akhir sekedar menerapkan teori tanpa harus menganalisis secara filosofis masalah secara dalam, sedangkan tesis mengupas masalah dari perspektif tertentu dan cenderung lebih filosofis.
Gambar 1 : Perbedaan Tugas Akhir (skripsi) dan Tesis
 ditinjau dari spresifikasi masalah yang dikaji
Sebagai contoh untuk judul tesis adalah "Kemiskinan dalam Perspektif Ekonomi". Pengkajian terkait kemiskinan dalam melalui banyak perspektif. Ekonomi salah satu perspektif di antara ratusan perspektif yang ada. Tesis menghadirkan kajian secara mendalam dari satu perspektif, berbeda dalam Tugas Akhir yang memungkinkan dari banyak perspektif (lebih umum). Judul tesis seperti di atas selanjutnya perlu dicari definisi pemahaman agar mendapatkan konvergensi pemahaman. Hal ini dikarenakan karena objek definisi ini tidak tunggal. Definisi dari "kemiskinan" jelas sangat banyak, peneliti harus mampu mencari mana definisi yang kontekstual, yang memiliki keterkaitan kuat dengan objek materi yang dibahas.

Memaknai Perspektif

Pak Wid dalam sebuah kuliah menceritakan pengalamannya ketika berjalan-jalan di St. Pauli di sela-sela studinya di Hamburg Jerman. St. Pauli adalah sebuah kecamatan di Hamburg khusus tempat prostitusi. Dalam perjalanannya tersebut, Pak Wid ditemani seorang ustadz. Pemandangan di tempat tersebut jelas berbeda dari kehidupan mereka berdua dimana banyak sekali wanita telanjang yang dipajang di etalase. Pemandangan serupa juga bisa didapatkan di kafe-kafe di sana. Fenomena ini jelas disikapi berbeda oleh mereka berdua. Pak ustadz selama diperjalanan tak henti-hentinya mengucap 'astaghfirullah', sementara Pak Wid menganggap biasa saja. Dari sini jelas Pak ustadz menggunakan perspektif agama dalam mensikapi fenomena tersebut, sementara Pak Wid tidak menggunakan perspektif tersebut.

Perbedaan perspektif ini sah-sah saja karena ini bergantung dari pengalaman mereka berdua yang berbeda. Prostitusi di St. Pauli adalah suatu fenomena. Fenomena itu sendiri adalah suatu masalah. Masalah berbeda dengan persoalan dimana ia tidak memerlukan jawaban, sementara persoalan memerlukan jawaban. Dalam konteks fenomena di atas jika memakai perspektif agama dalam menilai jelas kurang tepat, karena perbedaan budaya yang ketara antara Barat (Jerman) dan Timur (Indonesia). Dalam menilai segala hal harus didasarkan pada logika.

Perspektif yang berbeda ini dapat diperoleh salah satunya dari pengalaman. Pengalaman merupakan akumulasi perolehan keahlian/keterampilan yang tidak berbasis metode keilmuan tertentu.

Model Fungsional

Definisi merupakan model fungsional. Model fungsional merupakan suatu rumusan yang mengaitkan variabel-variabel dalam sebuah fungsi. Fungsi dalam konteks ini adalah definisi. Model fungsi berbeda dengan model matematika yang korelasi antara variabel-variabel dan fungsi berwujud nilai fungsi. Dalam model fungsional, nilai fungsi tidak musti ada. Dalam subbab ini akan dirumuskan model fungsi untuk "ilmu pengetahuan" dan "teknologi".

1.      Ilmu Pengetahuan

"Ilmu Pengetahuan merupakan rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis menggunakan metodologi ilmiah yang bersifat kualitatif, kuantitatif, dan eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam/atau gejala masyarakat tertentu".

Bedasarkan definisi di atas dapat didaftar variabel-variabel (unsur-unsur) yang terkait berikut ;
  1. Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian pengetahuan
  2. yang digali, disusun, dan dikembangkan
  3. secara sistematis
  4. menggunakan metodologi ilmiah
  5. yang bersifat kualitatif, kuantitatif, dan eksploratif
  6. untuk menerangkan pembuktian gejala alam, dan/atau gejala masyarakat tertentu

Dari unsur-unsur di atas, dapat dirumuskan model fungsional  ilmu pengetahuan berikut :

 f = (1,2,3,4,5,6)

dimana f adalah ilmu pengetahuan dengan 1,2,3,4,5,6 adalah unsur-unsur. Pemilihan unsur-unsur ini berdasarkan dengan konteks yang sedang dikaji. Penggolongan unsur-unsur di atas di dasarkan pada unsur-unsur yang terbedakan.

Adapun definisi penting dari beberapa unsur di atas yaitu ;
digali               : yang menjadi objek adalah sesuatu yang belum terstruktur
disusun            : diklasifikasi
dikembangkan: dapat dilakukan dengan mengubah metode atau variabelnya ditambah dimana ia memiliki kondisi awal

2.      Teknologi

Berdasarkan UU no.18 tahun 2012 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, definisi teknologi adalah sebagai berikut ;

"Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia".

Variabel-variabel (unsur-unsur) penyusun definisi "teknologi" ini terdiri dari lima butir ;
  1. Teknologi merupakan cara atau metode serta proses atau produk
  2. yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan
  3. berbagai disiplin ilmu pengetahuan
  4. yang menghasilkan nilai
  5. bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia

Dari unsur-unsur di atas, dapat dirumuskan model fungsional  ilmu pengetahuan berikut :

f = (1,2,3,4,5)

dimana f adalah teknologi dengan 1,2,3,4,5 adalah unsur-unsur. Khusus untuk poin 5 diletakkan dalam perspektif UUD'45 pada poin mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kesejahteraan umum mengandung makna mencerdaskan kehidupan sosial, bukan dalam arti kecerdasan intelektualitas per individu. Sebagai contoh bangsa yang cerdas itu warga negara yang taat aturan.

Definisi "teknologi" di atas belum lengkap, secara lengkap "teknologi" dapat didefinisikan sebagai berikut ;

  1. Teknologi merupakan pengetahuan tentang penciptaan sistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem yang diciptakan
  2. Proses berteknologi adalah mencakup semua kejadian penciptaan sistem dan dioperasikan
  3. Esensi proses berteknologi adalah perumusan struktur untuk menciptakan fenomena baru yang dikehendaki dan perumusan cara guna membentuk struktur yang diinginkan dari struktur yang sudah ada
Hakekat menciptakan fenomena adalah mengerjakan sesuatu di luar yang belum ada atau bisa dikatakan out of the box. Hal ini masuk dalam ranah inovasi. 

0 komentar: