Saturday, May 30, 2015

Taksonomi Bloom

Rangkuman Kuliah 25 Mei 2015
Mata Kuliah Sistem Pembangunan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu
Dosen : Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi

Kompetensi dan Pengembangan

Kompetensi adalah kemampuan untuk berfikir, bersikap, dan bertindak yang konsisten sebagai wujud dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi tiap jenjang pendidikan jelas berbeda. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa sarjana adalah penerapan  teori/konsep yang telah ada, kompetensi mahasiswa magister adalah pengembangan dan penelitian teori/konsep yang telah ada sebelumnya, dan kompetensi mahasiswa doktor adalah penciptaan penelitian baru.

Pada mahasiswa magister, pengembangan konsep/teori harus dilakukan. Pengembangan  merupakan penambahan komponen-komponen (unsur-unsur) atau metode dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Ini semua berangkat dari masalah awal (initial condition) dan berorientasi pada wujud perubahan yang ingin dicapai.  Sementara wujud pengembangan itu dicapai dengan tiga kompetensi (berfikir, bersikap, dan bertindak) seperti yang telah dijelaskan di muka.

Pendidikan semakin tinggi seharusnya menciptakan kondisi berfikir, bersikap, dan bertindak yang selaras. Selain pola pikir yang cerminkan kompetensi pendidikan  seseorang, sikap dan tindakan juga harus konsisten yakni kuat terhadap berbagai permasalahan. Dalam menyelesaikan sebuah permasalahan harus seseorang yang berpendidikan tinggi harus mampu menciptakan alternatif-alternatif baru. Kompetensi mahasiswa magister adalah sekedar memilah-memilah berbagai alternatif yang ada sementara mahasiswa doktor memilah alternatif-alternatif yang memiliki risiko yang kecil.

Pengembangan merupakan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan ditandai dengan kondisi awal (initial condition).


Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom merupakan klasifikasi tingkatan kompetensi seseorang berdasarkan pendidikan yang diperolehnya. Ide ini dikonsep oleh Benjamin S. Bloom pada 1956. Adapun klasfikasinya ada enam seperi berikut ; mengetahui (knowledege), memahami (comprehension), menerapkan (application), menganalisis (analysis), sintesis (synthesis), dan mengevaluasi (evaluation). Semakin ke kanan berarti semakin tinggi kompetensinya (tingkat pendidikan). Kompetensi ini merujuk pada tingkat berfikir (thinking skills). Seorang yang hanyaberada  pada tataran mengetahui (knowledge) berarti tingkat berfikirnya masih rendah sedangkan seorang yang sudah berada dalam tataran mengevaluasi (evaluation) berarti tingkat berfikirinya sudah tinggi. Tingkat berfikir diartikan tentang bagaimana seorang melihat suatu fenomena.
Gambar 1 : Taksonomi Bloom, bawah (lower order thinking) - atas (higher order thinking
(doc. learnnc.org)
Untuk memahami tiap tingkatan di atas akan diilustrasikan dengan contoh kasus berikut :
  1. Mengetahui. Contohnya seorang yang menyatakan mengetahui lokasi Alon-Alon Bandung, namun ketika Ia diminta untuk sketsa lokasi tidak bisa.
  2. Memahami. Contohnya seorang yang bisa sketsa peta kota disamping mengerti lokasi Alon-Alon Bandung.
  3. Menerapkan. Contoh  seorang sopir tahu yang mengenal jalan-jalan utama di Alon-Alon Bandung.
  4. Menganalisis. Contohnya seorang buta yang diminta untuk mendeskripsikan seekor gajah. Dalam proses analisis, seorang buta pertama kali menyebutkan komponen-komponennya yakni panca indera gajah terlebih dengan metode meraba misalnya. Yang dinamakan analisis dalam kasus ini adalah deskripsi dari komponen-komponen yang telah digabungkan. Secara umum analisis dapat diartikan sebagai deskripsi dari integrasi unsur-unsur penyusun dari suatu permasalahan.

Mata Kuliah Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu

Tujuan mata kuliah ini ada dua poin ;
  1. Pemahaman aspek akademik (ilmu dan teknologi) terkait hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan wilayah pesisir dan laut.
  2. Aspek implementasi pembangunan wilayah pesisir dan laut.

Tujuan pertama lebih diperuntukkan bagi para mahasiswa yang berniat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (Ph.D.), sedangkan poin kedua lebih ditujukan bagi para profesional untuk menjadi seorang manajer.

Manager dekat kaitannya dengan manajemen. Manajemen adalah sebuah proses yang dimulai dengan hasil yang diinginkan dan berfokus pada cara untuk mendapatkan hasil tersebut. Maka, manajer dapat didefinisikan dalam beberapa poin berikut ;
  1. Manajer adalah seorang yang bertanggung jawab untuk mengontrol atau  mengadministrasi semua bagian perusahaan  atau organisasi sejenis.
  2. Seorang yang mengontrol aktivitas, bisnis, kesepakatan, dan aspek lain dari karir seorang entertainer, atlet, grup musik, dan lain-lain.
  3. Seorang yang bertanggung jawab dari aktivitas-aktivitas, taktik-taktik, dan pelatihan dari sebuah tim olahraga.

Definisi di atas hakekatnya sama, hanya saja pengungkapannya saja yang berbeda. Jika ditarik benang merah, poin intinya ada di kata "tanggung jawab". Definisi pertama merujuk pada businessman di perusahaan, definisi kedua merujuk pada supervisi, dan definisi ketiga merujuk pada olahragawan.  Jadi secara ringkas, manajer adalah seorang yang bertanggung jawab merealisasikan manajemen.

Pada poin kedua tujuan mata kuliah ini dapat diinterpretasikan  bahwa setelah menyelesaikan mata kuliah Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu diharapkan siap menjadi seorang manager pembangunan wilayah pesisir dan laut yakni seorang yang mampu menyelenggarakan dan mengelola wilayah pesisir dan laut. Penyelenggaraan lebih kepada tata kelola pelaksanaan, sedangkan pengelolaan lebih ke tata kewenangan.


0 komentar: