Saturday, June 27, 2015

Ekonomi Pembangunan ITB : Keunggulan Kompetitif dan Prospek ke Depan

Rangkuman Kuliah 22 Juni 2015
Mata Kuliah Sistem Pembangunan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu (SP 6004)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi

Pendahuluan

Tesis ada dua macam yaitu tesis akademik dan terapan (applied science). Tesis akademik bercirikan pokok bahasan teoretis yang ditujukan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, sedangkan tesis terapan lebih ditekankan pada aspek taktis yang biasanya dilakukan oleh orang yang bekerja di instansi atau seorang profesional. Ilustrasinya adalah gambar berikut :
Proses dari pohon hidup menjadi kayu gelondongan berdiameter tertentu dibutuhkan penguasaan pengetahuan perkayuan yang cukup. Ini adalah proses sains (keilmuan/akademik), sedangkan proses dari kayu gelondongan menjadi mebel adalah proses aplikatif membentuk alat. Ini adalah proses terapan (applied science).

Ekonomi Pembangunan ITB

Pada tahun 2016 ke depan, ITB akan membuka program sarjana Ekonomi Pembangunan. Program ini merupakan kelanjutan dari Program Magister Studi Pembangunan yang sudah berdiri sejak 1993 silam. Didirikannya Prodi Ekonomi Pembangunan di ITB adalah sebagai respon akan tantangan dunia yang semakin kompleks dimana produk ekonomi semakin identik dengan penguasaan sains dan teknologi. Dua elemen inilah yang coba akan dimasukkan dalam kurikulum Ekonomi Pembangunan ITB. Prodi akan berada di lingkungan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB. Jadi Ekonomi Pembangunan yang akan didirikan di ITB merupakan jurusan yang berbasiskan interdisiplin ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi, sains dan teknologi.
Pada dasarkan persoalan saat ini dapat diungkapkan dalam pernyataan The significant problem we have cannot be solved at the same level of thinking with which we created them. Maksudnya masalah-masalah utama yang terjadi hari ini tak dapat diselesaikan dengan cara-cara yang sama seperti yang ada dalam konsep-konsep lampau, melainkan mereka jelas butuh solusi yang sesuai dengan zamannya. Seperti dalam masalah ekonomi. Pelajaran ekonomi di Indonesia masih didominasi dengan ajaran klasik dan neoklasik dimana di sebagiannya kurang begitu relevan lagi. Oleh karenanya dibutuhkan paradigma berfikir ekonomi yang baru.

Biarpun jurusan Ekonomi yang akan didirikan di ITB tergolong contemporer paradigm, namun ia jelas memiliki bounded rationality yaitu ketidakterjangkauan pikiran rasional dalam bidang-bidang tertentu yang bahkan terkadang dianggap sebagai persoalan kecil. Ini menandakan bahwa tidak ada sistem yang sempurna secanggih apapun sistem itu dibentuk. Namun biarpun demikian, Ekonomi Pembangunan ITB bisa dipandang sebagai penyempurnaan dari paradigma ekonomi dari jurusan ekonomi lain di Indonesia. Oleh karenanya jurusan Ekonomi Pembangunan ITB memiliki keunggulan kompetitif dengan ciri khas sains dan teknologinya.

Ekonomi Tradisional, Ekonomi Politik, dan Ekonomi Pembangunan

Ilmu ekonomi dapat dikatagorikan menjadi tiga yakni ekonomi tradisional, ekonomi politik, dan ekonomi pembangunan. Adapun definisi ketiganya adalah sebagai berikut :
  1. Ekonomi tradisional yang merupakan aliran klasik dan neoklasik mengandung pengertian alokasi termurah dari pemakaian yang paling efisien pada sumber daya langka dan sebagai upaya maksimal dari pemanfaatkan sumber daya tersebut sebanyak mungkin baik dalam bentuk barang maupun jasa. Jadi inti dari ekonomi tradisional ini adalah pemaksimalan keuntungan. Aliran ekonomi ini tak perdulu menggunakan aspek teknologi atau tidak yang paling penting adalah keuntungan.
  2. Ekonomi Politik merupakan cabang ilmu yang memberikan perhatian utama pada peranan kekuasaan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi. Politik yang merupakan sarana  mendapatkan kekuasaan sedangkan kekuasaan merupakan inti dari keputusan-keputusan ekonomi yang melingkupi hajat hidup orang banyak.
  3. Ekonomi Pembangunan merupakan cabang keilmuan yang mengupas alokasi sumber daya produktif dan memberikan perhatian pada mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan. Bisa dikatakan bahwa ekonomi pembangunan merupakan perpaduan antara ekonomi tradisional dan ekonomi politik.

Perspektif Global dan Persoalan Negara Berkembang

Gambar 4. Peta negara maju (developed country) dan negara
berkembang (developing country) (bbc.co.uk)
Mempelajari ilmu ekonomi diperlukan pemahaman global yang cukup. Dalam perspektif ekonomi, negara-negara di dunia dibagi menjadi dua katagori ; negara kaya dan miskin. Negara kaya merupakan negara maju dengan menikmati sekitar 84% pendapatan dunia. Sisanya (16%) dinikmati oleh negara berkembang yang berpenduduk sekitar ¾ dari total penduduk dunia. Fakta diatas menunjukkan bahwa kesenjangan antara negara kaya dan miskin sangat lebar.
Gambar 5. GDP per kapita negara maju (advance economics) dan
negara berkembang (emerging and developing economics) (freebalance.com)
Setidaknya ada dua masalah besar yang dihadapi oleh negara berkembang. Pertama, negara berkembang berada dalam dominasi kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan militer negara adi kuasa. Seperti halnya Indonesia sampai detik ini belum bisa lepas dari bayang-bayang International Monetery Fund (IMF) dan Bank Dunia. Kedua, negara berkembang berkutat dalam persoalan bagaimana meletakkan dasar-dasar ekonominya supaya bisa bersaing di pasar internasional.
ITB, MIT-nya Indonesia

Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang merupakan salah satu kampus top dunia di bidang teknologi membuka program jurusan ilmu-ilmu sosial termasuk di dalamnya ekonomi. Jurusan ekonomi di MIT masuk dalam School of Humanities, Arts, and Social Sciences. Tentunya jurusan ekonomi di MIT memiliki ciri khas sains dan teknologi yang membedakan dengan kampus-kampus lainnya.
ITB mengadopsi langkah yang dilakukan MIT biarpun memang sudah tertinggal jauh. Jurusan Ekonomi Pembangunan yang akan dibuka tahun depan akan menjadi keunggulan kompetitif dibandingkan dengan kampus-kampus negeri yang sudah membuka prodi serupa. Ekonomi yang dipelajari di di ITB nanti ditekankan pada ekonomi pembangunan (development economics), sains, dan teknologi.

Keunggulan kompetitif di atas diharapkan menjadi personal branding bagi jurusan Ekonomi Pembangunan ITB itu sendiri. Personal branding merupakan ciri/identitas yang hanya dimiliki oleh jurusan ini sehingga masyarakat ketika mendengar "Jurusan Ekonomi Pembangunan ITB" langsung menjurus ke "Ekonomi Pembangunan yang ada sains dan teknologinya".

Yang Diinginkan Jurusan Ekonomi Pembangunan ITB

Ekonomi Indonesia sampai hari ini masihlah bertumpu pada Sumber Daya Alam (SDA) atau istilahnya resourced based economy. Para ekonom yang ada hari ini di Indonesia mayoritas hanya berbicara untung dan untung saja. Mereka melupakan aspek sains dan teknologi yang menjadi roda penting pembangunan. Padahal kita tahu bahwa semakin kesini, produk-produk yang biasa kita gunakan sarat akan inovasi teknologi, mulai dari makanan sampai gadget. Oleh kareana diperlukan transformasi dari resourced based economy ke knowledge based economy yakni ekonomi yang berbasiskan pengetahuan (sains dan teknologi).

Contoh negara yang sudah menjalankan konsep knowledge based economy adalah Jepang. Negara samurai ini tidak memiliki SDA yang melimpah seperti halnya Indonesia, namun ia memiliki kapasitas SDM yang menguasai sains dan teknologi yang menjadikannya sebagai negara maju. Penguasan sains dan teknologi merupakan indikator dari knowledge dan kedua hal itulah yang menggerakkan sendi-sendi perekonomian Jepang sampai sekarang. Sebagai contoh Jepang dengan industri mobilnya. Guna menjual mobil ke negara berkembang, Jepang mendirikan pabrik di sana dengan memakai bahan baku baja dari negara setempat. Jepang yang hanya bermodalkan sains dan teknologi terbukti mampu meraup keuntungan yang jauh lebih besar dari pada negara dimana pabrik berdiri.
Jurusan Ekonomi Pembangunan ITB berorientasi pada knowledge based economy seperti yang dilakukan oleh Jepang. ITB memandang perlu mendirikan jurusan ini karena salah satu alasannya karena ITB merasa bertanggung jawab akan kemajuan dan kemunduran bangsa ini. Sekitar 1000 doktor sains dan teknologi yang dimiliki Indonesia, 823 orang berdomisili di ITB. Hadirnya jurusan ini diharapkan menghadirkan arus ekonomi baru yang mampu menimbulkan virus kebangkitan Indonesia di masa mendatang. Suksesnya jurusan ini yakni ketika muncul arus kolektif dari segenap anak bangsa untuk mengelola kekayaan alam sendiri guna untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

0 komentar: