Masalah
utama peningkatan inovasi dan kemampuan nasional adalah dana dan pasar serta
kebijakan pemerintah lain yang mendukungnya. Dana hanya tersedia apabila kita
mengalokasikannya sedangkan pasar hanya akan terbentuk apabila ada keberpihakan
akan penelitian, perusahaan, dan produk nasional.
Ekonomi adalah ilmu memilih seperti yang
diutarakan Told G. Buchholz dalam bukunya "New Ideas From Dead
Economists". Dalam buku tersebut, Told bukan memberikan petunjuk terhadap
pilihan-pilihan apa yang seharusnya kita ambil melainkan membantu kita untuk
mengerti konsekuensi-konsekuensi dari pilihan kita. Dalam kasus di Indonesia,
kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit karena sumber daya yang ada
serba terbatas. Sebagai contoh kebijakan energi nasional. Pilihan menghapus
subsidi BBM adalah pilihan sulit untuk merespon pembangunan meliputi
peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur,
inovasi dan kemampuan nasional. Penghematan juga bisa diperuntukkan untuk
kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya.
Seperti topik tulisan ini, inovasi
berperan penting dalam pembangunan. Seperti yang digambarkan dalam Causal Loop Diagram[1]
berikut :
Gambar di atas menceritakan bahwa,
pembangunan disokong oleh demokrasi yang kuat, peraturan dan peradilan yang
adil, investasi yang besar, lingkungan yang asri, anggaran pemerintah yang
cukup, desentralisasi yang berjalan sesuai, dan ilmu dan teknologi (inovasi)
yang berjalan dengan optimal. Ketujuh elemen tersebut tak dapat dipisah begitu
saja, semuanya merupakan variabel yang sangat penting dalam pembangunan.
Inovasi merupakan investasi yang hasilnya mungkin tidak dapat dirasakan secara
cepat, namun jika pemerintah abai dengan hal ini, pembangunan akan terseok-seok
yang berdampak kalahnya negara dalam persaingan global.
Keberpihakan Negara Pada Inovasi
Perkembangan inovasi sains dan teknologi
di negeri kita masih jauh dari maju. Penyebabnya seperti yang dijelaskan dalam
gambar di atas yakni karena anggaran pemerintah yang rendah, peraturan dan peradilan
yang masih lemah, dan investasi baik asing maupun domestik terkait masih kecil.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa keberpihakan negara pada inovasi masih
rendah sekali.
Inovasi adalah langkah bangsa ini untuk
mandiri. Dengan menjadi negara yang mandiri, negara ini akan mampu menciptakan
kesejahteraan rakyatnya. Seperti halnya negara besar seperti Jepang, Rusia,
India, dan Cina yang memiliki tekad kuat untuk menjadi bangsa maju, Indonesia
seharusnya punya tekad yang sama. Para founding
fathers kita seringkali menggembar-gemborkan ide berdikari (mandiri),
gotong-royong (perduli), dan bebas aktif dan cinta damai (bersahabat). Seperti
yang diajarkan oleh Bung Hatta bahwa negara berkembang seharusnya berusaha
untuk meningkatkan kemampuan nasionalnya.
Akhirnya, peningkatan inovasi dan
kemampuan nasional hanya akan berhasil apabila ada keberpihakan pemerintah
serta kerja keras, cerdas, tekad untuk mandiri dan moral yang baik dari badan
usaha, akademisi, dan masyarakat. Negara yang baik membutuhkan adilnya
pemimpin, amalnya pengusaha, ilmunya ulama (akademisi) serta kesabaran,
keperdulian, dan kerja keras dan semangat cinta tanah air masyarakatnya.
[1] Causal
Loop Diagram adalah sebuah diagram sebab-akibat yang membantu dalam
memvisualisasikan bagaimana variabel-variabel yang berbeda dalam sebuah sistem
saling berkaitan (interrelated). Untuk menentukan jika sebuah causal loop
memperkuat (reinforcing, tanda +) atau menyeimbangkan (balancing, tanda -),
dapat dimulai dengan sebuah asumsi. Misalkan node 1 naik diikuti kenaikan node
lainnya. (sumber en.wikipedia.org dengan pandangan penulis)
0 komentar:
Post a Comment