Monday, August 17, 2015

Real Steel dan sebuah 'Legacy'

Real Steel adalah film jenis drama dengan bintang Charles 'Charlie' Kenton yang diperankan oleh Hugh Jackman dan Max Kenton yang diperankan oleh Dakota Goyo. Berawal dari Charlie, seorang mantan petinju profesional, yang kini menggeluti dunia robot fighting. Seluruh kehidupannya diarahkan untuk robot. Berkali-kali Ia membeli robot dan dipertandingkannya mulai dari kelas amatiran (pertandingan tidak resmi) sampai profesional. Charlie seringkali kalah sampai Ia jatuh pailit. Ia tidak memiliki rumah, yang ada hanyalah truk tua yang menemaninya kemana saja Ia pergi. Kalaupun Ia bermukim, Ia numpang di sebuah rumah bekas gym milik pacarnya, Caroline. Charlie sebenarnya sudah menikah namun istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Saking tergila-gilanya Charlie dengan robot, Ia sampai tidak 'sudi' mengurusi anaknya, Max Kenton, yang akrab dipanggil Max. Anak usia 11 tahun ini akhirnya akan diadopsi seorang kaya raya. Dalam sebuah persidangan, diputuskan calon orang tua Max membayar setengah dari total uang tebusan yang disepakati (50 grands, $ 50,000). Setengah bagian lagi akan diberikan ke Charlie kemudian. Dalam proses adopsi, diputuskan Max tinggal selama beberapa waktu dengan Charlie. Pada saat itu, Max mengenal sosok ayahnya dari dekat. Saat itu, Max memanggil ayahnya hanya dengan sebutan namanya langsung 'Charlie' bukan 'dad' atau ayah. Hubungan Max dengan Charlie tidak seperti hubungan layaknya bapak dengan anak, namun sekedar seperti teman.

Saat Charlie jatuh pailit akibat robot asal Jepang terakhirnya 'Noisy Boy' harus telan kekalahan di sebuah pertandingan, Charlie terpaksa harus ke gudang tersembunyi entah punya siapa, tempat dimana banyak rongsokan robot ditemui. Ia kesana dengan Max. Waktu itu cuaca hujan relatif deras. Charlie tidak nemukan apapun, namun tidak demikian dengan Max. Max yang tergelincir akibat labilnya tanah dan hampir jatuh ke jurang justru menemukan robot. Tangan robot ini menahan baju Max sehingga seorang anak cerdas ini tidak jatuh terperosok di jurang yang dalam. Setelah ditolong Charlie, Max mendorong sendiri robot itu ke truk Charlie. Robot rongsokan yang bernama Atom inilah yang menjadi bintang di kemudian hari.

Atom dan Pengakuan Charlie

Di awal ditemukannya Atom oleh Max, Charlie menganggap sinis kemampuan robot ini. Sampai akhirnya 'sparing bot' ini menang di sebuah pertandingan dengan sebuah robot milik ketua gank. Dari sini pertandingan demi pertandingan dijalani Atom. Setelah berkali-kali menang, nama Atom pun tersebarluaskan melalui radio. Atom pun mencicipi pertandingan profesional di Virgin America, tempat pertandingan resmi robot profesional digelar. Virgin America sendiri dikuasai oleh Farra Lemkova, seorang kaya raya berdarah Rusia. Dalam pertandingan profesional pertama, Atom akan menghadapi Twin Cities. Sebelum bertanding, Charlie hampir mengiyakan Atom dibeli oleh Farra namun Max menolaknya.
 
Charlie - Atom - Max
(sumber spinoff.comicbookresources.com)
Pertandingan dengan 'Twin Cities' berlangsung kurang dari dua menit dan berakhir dengan kemenangan Atom. Di akhir pertandingan, Max merebut microphone wasit dan menyatakan bahwa Atom siap melawan Zeus. 'Mighty' Zeus adalah robot yang tak terkalahkan selama ini. "I challenge Zeus to a fight, any time, any where, any place, You name it, we will be there !", tantang Max pada Farra Lemkova.

Tiba saatnya momen yang ditunggu-tunggu, pertandingan Atom vs Zeus. Pertandingan kembali diselenggarakan di Virgin America dengan tak ada kursi penonton yang kosong. Suasana sangat ramai. Banyak orang rela berjudi ribuan dollar untuk pertandingan ini. Babak pertama dimulai. Zeus memberikan pukulan ke Atom dan Atom langsung jatuh. Kejadian serupa berulang yang membuat penonton pendukung Atom deg-degan. Berkali-kali Atom jatuh lalu bangun. "Right uppercut" perintah Charlie, tangan kanan Atom memukul wajah Zeus. Zeus 'shock' begitu juga Tak Mashido (rekan Farra Lemkova). Pria berdarah Jepang ini sampai membuka kacamata hitamnya pertanda tidak percaya. Atom kemudian melakukan pukulan berkali-kali ke Zeus, namun tak lama kemudian Zeus membalas. Atom adalah robot dengan remote sensor suara yang didapat dari robot 'Ambush' dan 'Noisy Boy' yang hancur beberapa hari lalu.

Babak-babak selanjutnya berlangsung seru. Atom dan Zeus bergantian saling serang. Atom berkali-kali jatuh tapi bangun kembali. Tiba akhirnya di akhir babak empat. Atom babak belur dan hampir jatuh, namun diuntungkan dengan posisinya yang berada di ujung ring. Di posisi itu, sensor suara untuk Atom tidak berfungsi. Akhirnya di babak terakhir, Atom digerakkan dengan sensor bayangan (shadow boxing) oleh Charlie.  Itulah momen-momen yang menegangkan sekaligus mengharukan.

Max Panggil 'Dad', Legacy dari Charlie

Zeus semakin tertekan dipukul bertubi-tubi oleh Atom dan akhirnya untuk pertama kalinya Zeus jatuh. Penonton bersorak untuk Atom. Tak Mashido mengambil alih kendalikan gerak Zeus tapi tetap saja robot gagah ini semakin tersudut. Di saat Atom akan menjatuhkan Zeus untuk kedua kali, bel berbunyi pertanda waktu pertandingan habis. Sorak-sorai untuk Atom riuh, namun sayang waktu memutuskan kemenangan untuk Zeus. Zeus menang angka tapi Atom menang dukungan. "People's champion?, sounds pretty good to me", kata Max menanggapi komentator.

Detik-detik 'kemenangan' Atom membuat haru. Di saat Charlie yang memerankan bayangan (shadow) Atom, Max meneteskan air mata. Senyum haru Max menunjukkan sikap bangga Max terhadap Charlie yang merupakan ayah biologisnya. Charlie meninggalkan warisan 'legacy' ke Max dengan personal branding-nya. Charlie dikenal Max sebagai seorang ayah yang sangat gigih dalam mewujudkan keinginan dan cita-cita sebagai seorang pemain robot fighter profesional. Tidak karena sekedar uang, Charlie melakukannya karena cinta. Dari situ Ia melakukannya dengan totalitas. "Dad ?, dad !, dad !", panggil Max ke pada Charlie setalah pertandingan berakhir.

Dari kisah Charlie dan Max ini, dapat diambil pelajaran bahwa kebanggaan seorang anak pada orangtuanya salah satu sebabnya adalah karena orangtuanya meninggalkan warisan 'legacy' ke anak-anaknya. Warisan tak sekedar rumah mewah, perusahaan besar, atau barang-barang material lain, melainkan yang lebih penting adalah ilmu dan semangat menghadapi hidup. Warisan inilah yang dikenang dan dicontoh oleh seorang anak di kemudia hari.  

Bagi calon orangtua, fikirkanlah warisan apa yang akan kalian berikan ke anak-anak Anda. Jadikan mereka bangga kepada Anda. 

0 komentar: