Ketika perut lapar dan di saat itu masih pagi, maka tidak berfikir panjang saya menuju ke warung kecil berukuran sekitar 2 x 10 m2. Anda mungkin akan bertanya, kok lebarnya cuma 2 meter ?. Warung ini bisa dikatakan ilegal (duh terlalu kasar bahasanya) karena memakai lahan parit. Ya, warung ini terletak tepat di atas parit. Jadi parit yang tertutup oleh beton dialihfungsikan sebagai sebuah warung. Biarpun demikian, tidak ada warga yang complain dan menuntut warung ini tutup. Mengingat eksistensi warung ini sudah bertahun-tahun (dari 2010 saja sudah 6 tahun kan, padahal warung ini berdiri jauh sebelum itu), maka disini secara de facto legal. Kok berat banget ya bahasannya, hehe. Mari kita lanjutkan ceritanya :)
Lokasi warung ini di kompleks perumahan Tubagus Ismail, tepat di samping barat Dago's Hill dan beberapa meter dari Sekolah Salman Alfarisi. Pelanggan biasanya di warung ini selain mahasiswa adalah para pekerja kasar, karyawan, dan warga penduduk sekitar. Saya sendiri, pertama kali ke sini ketika saya tingkat 2-3 dimana saat itu saya berasrama tak jauh dari warung ini. Dengan teman-teman asrama, bersama-sama kita ke sini. Bahkan ketika ada kegiatan yang mengandung 'kuliner', kami meminta Bu Popong, pemilik warung, untuk memasak. Paling ingat, saat kegiatan Leadership Talk tahun 2011 nasi kotak yang diberikan ke peserta seminar adalah buatan Bu Popong.
Adapun menu masakan di sini macam-macam ; ayam goreng, lele, patin, dadar, tongkol potong balado, jeroan, ikan kembung, ikan asin, juga sayuran seperti tumis buncis, tumis labu, tumis kangkung, atau juga sayuran.berkuah seperti sayur asem dan sayur sop. Ada juga lalapan seperti leenca dan jengkol. Nah, yang jadi favorit di sini adalah sambelnya. Biasanya ada dua jenis yaitu sambel terasi dan sambel hejo. Pada pagi ini, lauk saya cukup dengan tongkol potong balado dengan tumis buncis. Ditambah dengan dua jenis sambal tadi serta gorengan yang baru di-'entas' dari wajan, masih anget. Sementara minumnya dengan teh tawar cukup. Disini bagi saya tidak hanya karenanya menunya yang umumnya masih hangat, tapi suasananya. Ngeblog setelah sarapan adalah suatu kenikmatan tersendiri bagi saya, hehe.
Jika Anda melewati kompleks Perumahan Tubagus, saya rekomendasikan untuk ke sini. Khususnya bagi Anda yg ingin makan porsi kuli. Hehe. Namun, jangan kaget ya jika ke sini ada gerombolan anak muda yang pakai jaket hitam berlogo PPSDMS. Bagi sebagian besar anak-anak asrama ini, Bu Popong adalah ibu. Iya, sulit rasanya memisahkan Bu Popong dari kehidupan anak-anak asrama khususnya yang pernah tinggal di Tubagus Ismail VIII no.68. O iya, Bu Popong ini punya anak cewek angkatan 2011, kuliah di Jurusan Teknik Industri Unisba. Saya infoin aja, hehe
0 komentar:
Post a Comment