Semalam saya mendapatkan masukan yang sangat berarti dari Bu Teti
Argo, dosen Teknik Planologi ITB. Pembahasan awalnya terkait Forum Group
Discussion (FGD) yang akan kami adakan di jurusan, namun kemudian obrolan
melebar. Bu Teti ceritakan pengalamanannya sebagai delegasi Indonesia di
sustainable urbanization forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beliau terkagum
dengan delegasi Amerika yang sangat detail dan rinci dalam kasus tertentu yang
dibahas. Forum ini memberikan pelajaran yang luar biasa besar pada Bu Teti
khususnya perihal diplomasi. Aspek ini jelas sangat penting dalam upaya
menjalin pergaulan internasional.
Ada satu hal yang sangat penting dalam obrolan semalam yaitu
posisi anak muda dalam persoalan nasional. Seringkali anak muda dalam
menanggapi persoalan tidak pada perspektifnya. Ada bahkan pendapatnya seolah
mewakili golongan tua. Sebagai contoh kasus Arcandra Tahar. Jika persoalan ini
ditengok dalam perspektif anak muda, maka hal yang perlu diangkat adalah
ketidakkonsistenan penegakan hukum di Indonesia. Kasus Arcandra memperlihatkan
hilangnya komitmen Pemerintah atas Undang-Undang yang menjadi landasan
menggerakkan roda pemerintahan. Indonesia tidak mengenal status kewarganegaraan
ganda. Penegakan hukum yang pilih-pilih ini dampaknya jangka panjang. Bayangkan
jika generasi muda sekarang menempati posisi orang-orang tua sekarang,
Undang-Undang dengan gampang disingkirkan dalam penegakan hukum. Lantas negara
ini mau dibawa ke mana ?
Adil
Adil secara sederhana berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Dalam menanggapi persoalan kebangsaan, suara anak muda mengarah ke perjuangan
kepentingannya. Kepentingan anak muda jelas yang memiliki implikasi dalam
proses hidupnya. Bisa dalam wujud ekonomi, sosial-budaya, keamanan, dan
sebagainya. Jangan berlagak bijak dengan seolah tidak berpihak pada manapun.
Nantinya anak muda akan dikorbankan. Jika demikian yang terjadi, pada masa
dimana anak muda berusia sama dengan orang tua sekarang tidak bisa apa-apa,
rapuh. Sistem sudah menjadi hancur, kemampuan untuk mengubah bagi anak muda
tidak ada. Ini kan berabe.
Tulisan ini adalah pengingat bagi saya khususnya dan anak muda
pada umumnya bahwa dalam menanggapi persoalan yang menyangkut hajat hidup orang
banyak, perlu mengangkat kepentingan anak muda di dalamnya. Dengan begitu
solusi yang ditawarkan akan jelas, tidak sensasional, dan tepat sasaran.
Selamat bergagas anak muda !
*) gambar diambil di www.kompasiana.com
0 komentar:
Post a Comment