Kata Bang Haji Rhoma Irama dalam lirik lagunya "Begadang jangan begadang.. kalau tiada artinya.. begadang boleh saja.. kalo ada perlunya". Kata begadang bagi saya sudah tidak asing, namun sangat asing jika dalam tahapan pelaksanaan. Itu tandanya saya adalah seorang yang jarang sekali begadang biarpun tetap juga seringkali bangun kesiangan (harap maklum anak kos, hehe). Namun beda halnya dengan malam ini, saya sukses begadang dan ini tidak di kosan tapi di sebuah kafe tak jauh dari kosan. Dari dulu saya berniat ngelakuin tindakan ini, namun hanya sebatas wacana saja. Entah apa yang membuat kaki saya ke sini tadi, bisa jadi karena semangat saya untuk merampungkan buku tesis lagi tinggi.
Ternyata begadang di kafe itu lebih mengasyikkan di bandingkan dengan di kosan. Mungkin karena nggak ada teman yang menemani sehingga suasana sepi kayak kuburan. Berbeda dengan di kafe (Coffindo) ini, di jam segini masih ada sekumpulan mahasiswa (nampaknya S1 dan dari Unpad) yang masi ngobrol ramai, entah mereka ngerjain PR atau apa. Jadinya saya yang dari tadi membaca jurnal ada yang nemeni setidaknya suara mereka yang riuh menjadi salah satu faktor saya tidak ngantuk sampai detik ini. Selain di sini relatif ramai (dengan suara), kopi Sulawesi yang aku pesan tadi bisa jadi cuma efek biarpun kurang signifikan. Terkadang saya ngopi di malam hari, tapi tetap saja bisa tidur dengan pulas.
Selain dua faktor di atas, distraksi sebab salah install program menjadi faktor lain. Tadi saya coba install program google translate namun ternyata program tersebut fake, mungkin saya salah download, bisa jadi. Entah tiba-tiba setelah install program tersebut, terinstall tiga program lain dan sialnya ada dua program yang tidak bisa di-uninstall. Windows defender di laptop sempat mati tiba-tiba dan terpaksa saya restart setelah unistall Avast, program antivirus yang tetiba muncul di layar. Saya khawatir sekali jika malware alias virus menyerang laptop. Bisa jadi kerjaan dan tetek bengek saya di laptop ini hilang. Distraksi lain selain itu ya apalagi selain media sosial (medsos). Sejak zaman medsos, satu keahlian yang tiba-tiba saya jago, "kepo", ya betul. Keahlian ini otomatis. Saat buka facebook atau twitter atau juga Instagram, penasaran dikit "klik", buka profil orang, dan lain-lain. Lebay sih terkadang saya ngrasanya. Hal ini semakin terlatih saat saya pegang media kampus dulu, di mana "rating" media menjadi tujuan biarpun gagal terus untuk diuangkan.
Selain hari ini, semalam saya juga begadang, tapi tidak selama hari ini. Tujuannya juga beda, jika semalam refreshing, hari ini baca jurnal. Sebelum saya tutup tulisan ini, begadang itu ada asiknya ketika kita merasa asik. Tiba-tiba teringat lirik dangdut koplo, "Asik-asik, jos". Eh bukan lirik, tapi sejenis yel-yel.
0 komentar:
Post a Comment