Sebenarnya di menit ini saya harus menyelesaikan buku tesis yang tinggal edit sedikit sekali ; di bagian pendahuluan dan kesimpulan. Juga di bagian abstrak. Serta jurnal ilmiah untuk diserahkan ke jurusan sebagai syarat untuk dapatkan uang bantuan tesis. Tapi entah mau ngerjain fokus susahnya minta ampun. Dari pada waktuku habis untuk browsing gak jelas, mendingan aku nulis di blog ini. Nggak ada beban dengan tulisan yang mengalir, tanpa ada aturan seperti halnya menulis buku tesis, jurnal, dan opini. Aku mau nulis apa yang sedang aku pikirkan di blog ini biar sebagai reminder bagi aku di kemudian hari.
Aku berkali-kali nonton video youtube Elon Musk dan beberapa kali tentang Bill Gates dan Steve Jobs. Aku melihat orang-orang seperti mereka itu hidup karena ide besar yang ingin diwujudkan melalui pendirian perusahaan di bidang teknologi. Yang paling terbaru yang aku tahu dari Elon Musk idenya adalah buat wisata ke Mars melalui perusahaannya, SpaceX. Sementara Bill Gates pengen buat energi nuklir ramah lingkungan (generasi baru) dengan perusahaanya Terra Energy. Ini artinya mereka dah mikirin dunia ke depan akan kayak gimana.
Aku bukannya nganggap teknologi Barat itu suatu yang "wow" trus kita yang hidup di negara berkembang harus ngikuti kayak mereka. Santai, aku tidak se-ndeso orang-orang yang mudah "gumun" dengan apa-apa yang berasal dari Barat. Aku sedikit banyak telah belajar tentang filosofi teknologi dan juga inovasi industri. Dari video-video yang aku tonton itu, aku terbawa sedikit dengan pemikiran mereka. Beberapa waktu yang lalu ada seorang mahasiswa tingkat 4 fisika ngobrol ama aku, dan Ia cerita kalo pengen dalami namanya "quantum computing". "Ahai" aku pun pernah denger istilah itu bahkan dari pegiatnya langsung di ITB. Obrolan pun berlangsung cukup lama, namun aku agak menyayangi, pengetahuan dia terkait itu masih minim. Aku kemudian membawa dia ke diskusi yang lebih praktikal "era data" di konteks Indonesia. Aku stimulus dia untuk bicara ide buat bisnis terkait IT dengan segmen pasar Indonesia dan dalam platform "data". Aku punya pandangan demikian, karena suatu saat dunia akan "connected" di mana kita akan bisa berselancar di dunia maya di daerah terpencil sekalipun.
Tapi aku ngelihat mahasiswa ini kurang tertarik dengan bisnis. Habis lulus kayaknya pengen kerja dulu dan bla bla seperti halnya mahasiswa pada umumnya. Aku kira ini terjadi karena atmosfer berkembangnya ide-ide liar di Indonesia belum ada. Aku juga ngalami sebenarnya. Selama aku berinteraksi dengan banyak orang (umumnya senior) yang cerita tentang aktivitasnya aku kebayang banyak sekali peluang yang bisa digarap di Indonesia. Buanyaak. Tapi satu hal yang jadiin aku gak gerak-gerak ya kelabilanku sendiri dengan didukung dengan tidak ada teman untuk bertukar dan bekerjasama untuk wujudkan ide. Aku terkadang males jika anak-anak muda seusiaku bicacaranya uang melulu, hidup enak, ide nol. Aku bukan anti uang, aku pengen kaya raya bahkan kayak Tony Stark Iron Man. Tapi jauh lebih penting, aku pengen hidup ini didorong karena ide besar. Ide yang kuperjuangkan dan tentunya berdampak positif untuk diri dan lingkungan sekitar.
Ideku yang pernah aku ceritakan ke beberapa teman adalah menciptakan "knowledge-hub" semacam Selasar Sunaryo tapi lebih luas lagi, tidak terbatas pada seni dan budaya. Di tempat itu, akan ada koperasi buku bagi semua pedagang buku kelas UKM, tempat startup teknologi mangkal, tempat berkumpulnya para budayawan, seninam, dan filsuf, juga para akademisi dari berbagai kampus. Tempat itu juga terhubung dengan kampus-kampus di wilayah daerah itu. Setiap akhir pekan ada kegiatan rutin juga bulanan dan tahunan. Tempat itu juga ciptakan riset dengan publikasi kontinyu dan juga mengadakan kelas-kelas yang akan diisi orang-orang komunitas. Aku pengen tempat ini dimiliki oleh setiap orang yang senang dengan ilmu pengetahuan.
Apa alasan dirikan tempat itu ? Jawabanku "karena aku senang belajar". Aku senang berinteraksi dengan siapapun yang belajar. Aku paling gak seneng dengan orang yang pikirannya dogmatis, mudah anti dengan siapapun, dan mudah sekali "mengkafir-kafirkan" orang. Maka aku senang dengan seni apapun, film jenis apapun, musik genre apapun, sains, teknik, filsafat, novel genre apapun, buku sejarah, dan sebagainya. Intinya aku senang segala hal yang punya kaitan dengan pengetahuan. Aku sadar bahwa aku tidak bisa menguasai semua itu. Itu yang mendorongku untuk meng-connect para pegiat pengetahuan. Satu hal yang mungkin ditanya, "gimana tempat itu dapat beroperasi ?". Aku pengen yang turut serta mendirikan tempat ini bukan hanya aku tapi juga para businessman dan scholars yang lain. Di samping itu, pendanaan tempat ini tidak dibebankan pada tempat ini yang harus cari uang ke sana kemari namun dari unsur bisnis lain. Makanya, penciptaaan lapangan bisnis di tempat lain menjadi penting seperti pada pertanian, perikanan, dan peternakan. Juga industri berbasis IT di lapangan yang lain.
Aku tidak tahu ideku akan teralisasi ato tidak, aku optimis, somedays it will be real biarpun wujudnya tidak sesaklek yang aku pikirkan sekarang. Maka untuk kesana perlu ditumpuk batu bata-batu bata sehinga akan benar-benar jadi bangunan. O iya, satu hal yang aku pikirkan juga "Aku pengen mendirkan universitas" yang fokus pada penciptaan SDM yang suka pengetahuan : didalamnya difokuskan pada pertanian, perikanan, peternakan, dan IT di mana lulusannya akan ciptakan industri skala besar. Saya percaya Indonesia ke depan akan jadi satu kekuatan baru dunia, Jika aku keburu meninggal duluan sebelum ide ini terealisasi, saya harap Anda yang membaca ini dapat melanjutkan. Mari kita hidup dengan tidak menjadi orang biasa-biasanya saja.
0 komentar:
Post a Comment