Sunday, April 02, 2017

Wisuda Kedua di ITB

Tak terasa hampir 8 tahun aku beraktivitas di kampus teknik tertua milik negera ini, Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama itulah aku tempuh dua jurusan yang berbeda ; Matematika untuk S1 dan Studi Pembangunan untuk S2. Selain jalani rutinitas akademik seperti kuliah dan kerjakan tugas, aku juga sempat bekerja part time, beorganisasi, dan lainnya. Aktivitas-aktivitas itulah yang membentukku sebagai pribadi sekarang. Dalam tulisan ini aku tidak akan terlalu menyinggung terkait apa yang aku dapatkan di ITB, namun lebih kepada rencana apa yang akan aku lakukan di masa mendatang. Tulisan ini tidak ada maksudnya untuk membanggakan diri, namun hanya sekedar motivasi bagi aku pribadi.

Aku berpedoman pada prinsip yang kuyakini benar yakni ajaran agama Islam. Terlepas dari seringkalinya malas beribadah, aku yakin bahwa Islam ajarkan aku untuk menjadi pribadi yang kuat. Definisi kuat aku artikan sebagai pribadi yang tak takut dengan kondisi apapun yang akan menimpa. Nah, sebagai wujud riilnya peran yang ingin aku wujudkan adalah menciptakan "knowledge hub". Aku suka akan pengetahuan tak terbatas pada lingkungan akademik formal melainkan juga hasil kreativitas manusia seperti musik, film, buku, dan sebagainya. Mimpiku adalah integrasi di antara para pelaku pengetahuan sehingga tercipta lingkungan kondusif (milieau).

Ini tak sekedar hanya semacam lembaga dengan sekretariat dan program tertentu namun juga melingkupi unit-unit bisnis sebagai penyokongnya. Juga tercakup orang-orang yang memilih jalur di dunia startup yang padat pengetahuan. Harapannya orang-orang ini saling bekerjasama dan berbagi tentunya dengan cara kerja profesional. Cara ini sebagai upaya untuk mewujudkan keberlanjutan (sustainability). Melalui hub ini, keterjalinan lulusan Perguruan Tinggi (PT) dengan dunia rill terkait bidangnya kuat.

Untuk mewujudkan mimpiku ini tidaklah mudah. Pertama kali yang harus aku lawan adalah diriku sendiri. Aku harus membiasakan diri dengan kerja produktif dan melakukannya dengan senang. Juga selalu menjaga emosi dan silaturrahmi dengan orang-orang khususnya keluarga dan teman. Kedua, aku harus menjalani amanah dengan totalitas dan tuntas. Tanpa hal itu aku tidak akan belajar karena pekerjaan akan dilakukan setengah-setengah. Ketiga, melakukan segala hal secara profesional biarpun sifatnya hanya sekedar janji dengan teman. Ini untuk menumbuhkan jiwa bertanggung jawab meskipun pada hal kecil. Keempat, menjadi hati dengan dekat kepada-Nya dan raga dengan secara rutin berolahraga seperti jogging. Aku kira hal-hal ini butuh waktu untuk dapat dilaksanakan secara paripurna. Teringat ungkapan Rancho dalam film 3 Idiots "All iz well".

0 komentar: