Hampir bisa dikatakan seharian saya berada di lingkungan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB. Ya, sejak bulan lalu saya tegabung riset di sana. Saat ini saya sedang mengerjakan riset tentang employee engagement. Nah, tadi pagi sekitar setengah 10 (harusnya jam 9 sih, saya telat), saya tiba di kantor Pak Hary (dosen yang ajak saja riset) dan tak lama setelah itu presentasi progres. Proyektor pun dinyalakan dan Pak Hary mengedit secara interaktif paper awal penelitian yang saya buat. Saat diskusi, saya dapat kenalan baru dari jurusan Magister Manajemen SBM, namanya Widi kalo gak salah. Dia sekarang masuk dalam jajaran karyawan Kemenkeu. Menariknya diskusi tadi, saya jadi tahu posisi konsep employee engagement (EE) dilihat dalam level attachment seseorang pada organisasi. Diatasnya EE ada value (meaning making) dan happiness. Atau istilahnya SAY - STAY - STRIVE. Anda cari sendiri maksud dari istilah-istilah tersebut.
Kantor Pak Hary ternyata tidak sepi dari orang-orang SBM khususnya dosen dan asisten riset muda. Ada Dani dan Dema yang paling sering berada di kantor. Siang tadi tepatnya jam 14 ada rapat dengan pihak rektorat (WRSO) terkait penelitian ini. Ternyata penelitiannya cukup besar dengan Pak Jann (senior SBM) sebagai ketuanya. Penelitian EE adalah bagian dari penelitian besar ini, makanya saya ikut (kalo tidak disuruh mungkin tidak hadir sih, hehe). Sayang sekali setibanya di lantai 3 Gedung Annex, kursi tidak mencukupi dan terpaksa saya, Dema, Dani, Mila, dan satu lagi Aria duduk di luar. Untungnya saya dapet temen ngobrol yang asikeun, Aria. Dia calon dosen di SBM dengan telah sandang status master dari salah satu universitas di Australia setelah kelar dari SBM (doi angkatan 2007). Dia cerita kalo pernah masuk dalam berbagai pekerjaan, sampai sekarang akhirnya milih kembali ke jatidirinya sebagai pengajar. Di samping beraktivitas di SBM, dia juga berbisnis di kopi dengan memiliki coffee shop di kompleks kantin Tamansari seberang Gedung SBM. Dia cerita banyak terkait bisnis kopinya ini. Karena saya juga penyuka kopi, obrolan pun jadi lama. Dia saranin kalo ngopi enak di Caffeto sekitar Sekeloa dan juga Coffeeq di Jalan Moh Toha, selain juga pastinnya memintaku untuk cicipi kedainya, Someday-lah gue kesana.
Beberapa hari mualees ngerjain paper teobati dengan aktivitas hari ini dengan kolega di SBM. Bismillah, kembali ke jalur produktif. O iya, dapet oleh-oleh kalender dari Pak Hary setelah saya bilang saya tidak tahu kalo kamis besok adalah tanggal merah :p
0 komentar:
Post a Comment