Tuesday, December 26, 2017

Nonton Konser Sheila on 7

Saya kenal Sheila on 7 sejak duduk di Sekolah Dasar terutama pas kelas 6. Saya teringat saat itu saya menyenangi seorang teman dan di bangku saya nyanyi sendiri "Seberapa Pantas". Tiba setelah 15 tahun saya dapat melihat konser band ini di tanah  kelahirannya, Yogyakarta. Peluang untuk nonton konser sebenarnya sangat terbuka , saya dulu SMP-SMA tinggal di kota Yogyakarta dan dilanjut kuliah di kota Bandung. Pastinya band ini malang-melintang di kota besar. Tapi ketertarikan untuk menonton langsung kurang begitu. Mendengarkan format MP3 atau Youtube sudah dirasa cukup.

Di tahun kesembilan saya tinggal di Bandung, saya kok tetiba ingin nonton konser secara langsung. Awal mula konser yang saya tonton yaitu Jazz Aula Barat beberapa minggu lalu yang hadirkan  Salamender band, Tulus dan Yura Yunita. Kok rasanya beda menonton langsung dengan hanya via media seperti streaming makanya jadi pengen nonton konser lain khususnya band yang saya suka. Sheila on 7 adalah salah satunya. Saat ditugaskan dinas di Yogyakarta, saya cek instagram band ini dan ternyata di akhir pekan (23/12) akan manggung di Lapangan Parkir Mandala Krida. Saya segera kontak contact person di acara FARMASI CUP UGM yang menyelenggarakan acara konser ini. Tak lama CP merespon cepat dan segera proses traksaksi saya lakukan. Harga tiket 75k, saya beli dua. 

Akhirnya sabtu malam pun datang, saya datang sore untuk tukar tiket. Karena waktu konser agak lama saya ke shopping center dulu untuk beli buku. Malamnya saya nonton dengan teman dari Lamongan yang baru kenal kamis malam. 

Sheila on 7 manggung  ketiga setelah Batiga dan Payung Teduh. Tapi itu tak membuat keriuhan berkurang, justru malah bisa dikatakan klimaks dalam konser ini. Satu demi satu lahu hits sheila dimainkan, termasuk "Sahabat Sejatiku", salah satu lagu favorit. Menirukan intonasi lagu dan arah gerak tangan Duta, saya turut jingkrak-jingkrak tapi tidak bisa bebas karena di tangan kiri ada 2 buku yang saya 'tasin' di plastik putih. 

Nonton konser ini setidaknya mengingatkan saya masa-masa kecil dan remaja saya dulu, saat turut nyanyi "Seberapa pantas" saya teringat perempuan yang pertama saya sukai. Ya, semacam nostalgia gitu.

" Kau harus bisa-bisa berlapang dada 
   Kau harus bisa-bisa ambil hikmahnya 
   Karena semua-semua tak lagi sama
   Walaupun dia pun merasakannya " - Lapang Dada 

0 komentar: