Menurut World Economic Forum (WEF), diprediksi pada 2019 jaringan 5G pertama kali akan diluncurkan. Ini menandai bahwa dunia akan bergerak dengan cepat dan big dengan koneksi internet yang berpuluh kali lebih cepat dari saat ini. Internet of Things (IoT) akan menjadi trend baru di mana berbagai macam perangkat (device) akan terkoneksi dengan internet. Produksi data akan mencapai ukutan Terra Byte dalam ukuran waktu yang semakin pendek. Saat itu penggunaan big data menjadi umum di kalangan masyarakat. Sekarang memang sudah cukup familier, namun di masa IoT lebih lagi. Teknik pengolahan data dengan statistik mungkin akan semakin canggih lagi.
Ini adalah trend global dan mau tidak mau kita akan terkena imbasnya. Paling gampang tren tersebut akan mengubah pola hidup kita saat ini. Saya coba elaborasi peluang IoT di dunia pertanian kita, di mana memang kita ditakdirkan sebagai negeri agraris. Kita akan dimudahkan melihat kondisi padi yang kita tanam atau komoditas lainnya melaui kontrol otomatis dengan robot yang bernama drone. Di sana tingkat kesuburan tanaman akan bisa diukur sehingga waktu panen akan bisa ditentukan secara relatif presisi. Di sisi lain, unsur hara tanah bisa diukur dengan perangkat yang secara real time dapat dilihat di layar monitor komputer kita. Kondisi ini ditambah dengan alat traktor yang lebih canggih dan alat untuk menanam bibit yang bisa dilakukan dengan robot. Saya bukan menganjurkan untuk memodernisasi proses pertanian kita dengan alat yang saya sebut tadi melihat proses tanam kita saat ini masih sangat bergantung dengan orang, namun semangatnya adalah bagaimana produktivitas pertanian kita bertambah dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Saya khawatir jika kita tidak melakukan inovasi di dunia pertanian, kita akan di-overtake oleh perusahaan pertanian asing.
Saya optimis dengan masa depan Indonesia dengan anak-anak mudanya yang kreatif, namun jika peluang ke depan kurang dipahami atau hanya dipahami sebagian orang saja, kecil kemungkinan perubahan radikal akan terjadi. Semangat kolaborasi dan bagi-bagi peran sangat dibutuhkan untuk masa depan Indonesia. Kita perlu menyiapkan satu keunggulan bangsa ini di masa mendatang tak lain adalah kemandirian kita sebagai bangsa yang merdeka.
Ini adalah trend global dan mau tidak mau kita akan terkena imbasnya. Paling gampang tren tersebut akan mengubah pola hidup kita saat ini. Saya coba elaborasi peluang IoT di dunia pertanian kita, di mana memang kita ditakdirkan sebagai negeri agraris. Kita akan dimudahkan melihat kondisi padi yang kita tanam atau komoditas lainnya melaui kontrol otomatis dengan robot yang bernama drone. Di sana tingkat kesuburan tanaman akan bisa diukur sehingga waktu panen akan bisa ditentukan secara relatif presisi. Di sisi lain, unsur hara tanah bisa diukur dengan perangkat yang secara real time dapat dilihat di layar monitor komputer kita. Kondisi ini ditambah dengan alat traktor yang lebih canggih dan alat untuk menanam bibit yang bisa dilakukan dengan robot. Saya bukan menganjurkan untuk memodernisasi proses pertanian kita dengan alat yang saya sebut tadi melihat proses tanam kita saat ini masih sangat bergantung dengan orang, namun semangatnya adalah bagaimana produktivitas pertanian kita bertambah dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Saya khawatir jika kita tidak melakukan inovasi di dunia pertanian, kita akan di-overtake oleh perusahaan pertanian asing.
Saya optimis dengan masa depan Indonesia dengan anak-anak mudanya yang kreatif, namun jika peluang ke depan kurang dipahami atau hanya dipahami sebagian orang saja, kecil kemungkinan perubahan radikal akan terjadi. Semangat kolaborasi dan bagi-bagi peran sangat dibutuhkan untuk masa depan Indonesia. Kita perlu menyiapkan satu keunggulan bangsa ini di masa mendatang tak lain adalah kemandirian kita sebagai bangsa yang merdeka.
0 komentar:
Post a Comment