Paper yang ditulis David B. Audretsch pada 2012 dengan judul “From
the Entrepreneurial University to the University for the Entrepreneurial
Society” ini menarik. Dia mem-propose
satu konsep universitas yang tak hanya fokus pada aktivitas entrepreneurial
tapi diperluas dengan mendorong entrepreneurship dan memfasilitasi terciptanya
kesejahteraan masyarakat. David mengusulkan bahwasanya peran universitas seharausnya
mencakup secara luas sepanjang waktu. Semenjak Perang Dunia II, universitas
berasal dari suatu mandat dan perannya dicirikan sebagai model Humboldt, dengan
utamanya menekankan pada kebebasan dan kemandirian atas scholarly inquiry dan “pengetahuan untuk dirinya sendiri” untuk menjadi
suatu sumber pengetahuan yaitu kebutuhan untuk pertumbuhan ekonomi dan suatu
performa ekonomi yang kuat.
Munculnya entrepreneurial university memberikan universitas
dua mandat yaitu universitas di samping memproduksi pengetahuan baru, juga
untuk mengubah aktivitas dan nilainya sedemikian rupa sebagaimana memfasilitasi
efek transfer teknologi dan pengetahuan. Dalam masyarakat entrepreneurial,
insititusi diciptakan dan diubah untuk memfasilitasi aktivitas entrepreneurship
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Dalam paper ini disimpulkan
bahwa peran dari universitas dalam masyarakat entrepreneurial jauh lebih luas
dan lebar dibandingkan dengan entrepreneurial university.
Jika di universitas yang menganut tradisi Humboldt, universitas
dikuatkan berdasarkan ekonomi Solow (1956) yang menekankan pada aspek modal
fisik dan buruh tidak terampil (unskilled
labor) sebagai dua faktor utama dalam membentuk performa ekonomi. Meskipun
kontribusi terbesar universitas pada nilai sosial dan politik, namun di aspek
ekonomi tidak terlalu tinggi. Tiba akhirnya gagasan Romer (1986), Lucas (1988)
dan lainnya yang mengatakan bahwa pengetahuan adalah faktor kunci dari
produksi, yang bersama dengan faktor-faktor tradisional seperti modal fisik dan
buruh, memiliki dampak penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pengetahuan
didasarkan pada sangat kuatnya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi karena
kecenderungan yang inheren untuk merembet dari perusahaan atau universitas yang
menciptakan pengetahuan tersebut ke perusahaan atau individual yang akan
mengimplementasikan pengetahuan tersebut dan berdampak pada bertambahnya
produktivitasnya.
David membedakan peranan yang berbeda dalam dua corak
universitas ini. Entrepreneurial university perannya adalah untuk menciptakan
bisnis baru, ventura dan komersialisasi di mana sebelumnya tidak ada, atau setidaknya
untuk meningkatkan jumlah transfer teknologi dari universitas ke sektor privat
dan perusahaan non-profit dan juga organisasi. Sementara dalam universitas di entrepreneurial
society dikatakan lebih luas dari sekedar untuk menghasilkan transfer teknologi
dalam bentuk paten, kesunyian, dan startup, namun untuk berkontribusi dan
menyediakan kepemimpinan untuk penciptaan pemikiran entrepreneurial, aksi-aksi,
insititusi-institusi, dan apa yang Audretsch et.al. (2006) sebut sebagai modal
entrepreneurship.
Sitasi : Audretsch, David B. (2012). From the entrepreneurial university to the university for the
entrepreneurial society, Published online : 6 december 2012, Springer
Science+Business Media New York 2012 (open-access)
0 komentar:
Post a Comment