Maskapai Lion membawa saya dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Balikpapan, Sultan Aji Muhammad Sulaiman (10/7). Kala itu take-off dari Bandung jam 9.30 WIB dan sampai di Balikpapan sekitar jam 12.30 WITA. Saya yang berangkat bersama atasan setibanya di Bandara langsung menuju ke hotel tempat dilangsungkannya acara. Nama hotel di mana saya tinggal adalah Swiss-Belhotel di pusat kota Balikpapan. Setelah makan siang dan registrasi, saya sempatkan untuk mandi dan sholat lalu baru masuk ke ruangan acara di sebuah ballroom untuk mengikuti pembukaan.
Ini adalah acara workshop dari Kemenristekdikti untuk reformasi birokrasi. Hari pertama kami hanya mendengarkan paparan dari pihak Kemenristekdikti. Besoknya dari Kemenpan-RB dengan disertai dengan pengenalan aplikasi yang harus kami isi sekembaliknya di Bandung. Sebagaimana jadwal, acara berlangsung selama tiga hari sampai kamis (12/7), namun dipadatkan sampai Rabu sore (11/7). Saya pun memanfaatkan waktu kosong ini untuk eksplorasi kota Balikpapan.
Pantai Melawai
Dengan Go-Jek saya manfaatkan rabu sore dengan menelusuri Pantai Melawai. Lokasinya sekitar tiga kilometer dari hotel. Di sekitaran pantai didapati banyak pedagang, saat malam lebih ramai lagi. Saya coba singgah di satu pedagang dan memesan kelapa muda seharga 15 ribu. Sore yang panas membuat rasa degan (sebutan kelapa muda di kampung saya) menjadi nikmat. Ditambah lagi pemandangan pantai tepat di depan muka saya. Saya mencoba buka laptop sebentar untuk update materi buku dosen dan berjalan menuju barisan pedagang lain. Niatnya supaya bisa mengambil spot baik untuk dipotret. Selain warga sekitar, tidak ada pengunjung yang duduk-duduk atau bermain pasir di tepian pantai, namun yang ada di dekat jalan raya, tepatnya trotoar jalan.
Saya kembali pesan secangkir kopi di warung lain dan turun ke tepian pantai. Saya duduk di karang dan mulai mengambil gambar sunset. Juga berbagai kapal pengangkut minyak di sekitaran pantai tak luput dari bidikan kamera saya. Namun tetap, sunset sore itu sebagai targetan utama. Setelah mendapat puluhan gambar, saya menepi dan menuju masjid untuk tunaikan sholat maghrib. Lokasi masjid tepat di tepi pantai dan jalan raya, sangat dekat dengan tempat saya membeli segelas kopi.
Secara tak terduga, Pak Jaka, teman satu kamar sholat di masjid ini juga. Maka, setelah sholat kami makan malam bersama-sama di satu warung lesehan sekitar 600 meter dari masjid. Suasana ombak pantai menambah nikmatnya makan malam kali ini. Saya pesan ikan bakar (Kerapu jika tidak salah) dan teh hangat. Ditambah lagi Pak Jaka yang traktir, alhamdulillah.
Pasar Kebun Sayur
Seperti hari pertama dan kedua, hari terakhir kembali saya ditemani mas Taufik, teman satu asrama dulu. Kali ini ke Pasar Sayur. Lokasinya ternyata cukup jauh. Dengan motor, kami harus melewati pantai Melawai, naik bukit di tanah milik Pertamina. Di sini saya melihat banyak kilang milik perusahaan minyak nasional ini. Tak sama setelah itu kami sampai di Pasar Sayur. Ini adalah tempat pelancong untuk beli oleh-oleh. Saya sendiri beli pesanan atasan yang pulang duluan kemarin yaitu gelang batu. Harga satuannya 25 ribu namun karena beli 10 didiskon menjadi 200 ribu. Pasar Kebun Sayur adalah tempat beli cinderamata. Tak hanya gelang batu, ada juga akik, kalung, kaos, dan sebagainya. Pokoknya khas Balikpapan.
Saya menyempatkan untuk sholat Duhur-Ashar (jamak) di masjid kompleks pasar. Selanjutnya mas Taufik ngajak untuk menikmati Soto Banjar. Lokasinya tak jauh dari Mal terbesar Balikpapan, di mana saya ngopi semalam. Satu porsi soto ditambah sate ayam nikmat sekali. Saya sulit deskripsikan bedanya soto ini dengan soto jenis lain seperti Soto Lamongan dan Soto Betawi, intinya beda saja. Mungkin karena lapar, makan siang ini sungguh terasa nikmat.
Ini adalah acara workshop dari Kemenristekdikti untuk reformasi birokrasi. Hari pertama kami hanya mendengarkan paparan dari pihak Kemenristekdikti. Besoknya dari Kemenpan-RB dengan disertai dengan pengenalan aplikasi yang harus kami isi sekembaliknya di Bandung. Sebagaimana jadwal, acara berlangsung selama tiga hari sampai kamis (12/7), namun dipadatkan sampai Rabu sore (11/7). Saya pun memanfaatkan waktu kosong ini untuk eksplorasi kota Balikpapan.
Pantai Melawai
Dengan Go-Jek saya manfaatkan rabu sore dengan menelusuri Pantai Melawai. Lokasinya sekitar tiga kilometer dari hotel. Di sekitaran pantai didapati banyak pedagang, saat malam lebih ramai lagi. Saya coba singgah di satu pedagang dan memesan kelapa muda seharga 15 ribu. Sore yang panas membuat rasa degan (sebutan kelapa muda di kampung saya) menjadi nikmat. Ditambah lagi pemandangan pantai tepat di depan muka saya. Saya mencoba buka laptop sebentar untuk update materi buku dosen dan berjalan menuju barisan pedagang lain. Niatnya supaya bisa mengambil spot baik untuk dipotret. Selain warga sekitar, tidak ada pengunjung yang duduk-duduk atau bermain pasir di tepian pantai, namun yang ada di dekat jalan raya, tepatnya trotoar jalan.
Sunset di pantai Melawai |
Secara tak terduga, Pak Jaka, teman satu kamar sholat di masjid ini juga. Maka, setelah sholat kami makan malam bersama-sama di satu warung lesehan sekitar 600 meter dari masjid. Suasana ombak pantai menambah nikmatnya makan malam kali ini. Saya pesan ikan bakar (Kerapu jika tidak salah) dan teh hangat. Ditambah lagi Pak Jaka yang traktir, alhamdulillah.
Pasar Kebun Sayur
Seperti hari pertama dan kedua, hari terakhir kembali saya ditemani mas Taufik, teman satu asrama dulu. Kali ini ke Pasar Sayur. Lokasinya ternyata cukup jauh. Dengan motor, kami harus melewati pantai Melawai, naik bukit di tanah milik Pertamina. Di sini saya melihat banyak kilang milik perusahaan minyak nasional ini. Tak sama setelah itu kami sampai di Pasar Sayur. Ini adalah tempat pelancong untuk beli oleh-oleh. Saya sendiri beli pesanan atasan yang pulang duluan kemarin yaitu gelang batu. Harga satuannya 25 ribu namun karena beli 10 didiskon menjadi 200 ribu. Pasar Kebun Sayur adalah tempat beli cinderamata. Tak hanya gelang batu, ada juga akik, kalung, kaos, dan sebagainya. Pokoknya khas Balikpapan.
Pasar Kebun Sayur |
0 komentar:
Post a Comment