Bersama Ibuk saat beliau berlibur di Bandung dua tahun silam |
Sudah sejak senin kemarin saya terserang demam. Badan saya panas, kepala saya pusing, dan beberapa bagian tubuh saya pegal-pegal. Saya sudah berobat ke dokter di Bumi Medika Ganesha (BMG) kemarin dan dites darah di sana. Alhamdulillah darah saya normal, tinggal kamis besok saya harus kontrol ke dokter yang memeriksa saya selasa lalu. Sepulang dari BMG, saya mendapatkan oleh-oleh banyak sekali obat yang harus saya telan. Di sini kemudian saya teringat betul pelajaran dari Ibuk saat saya SD dulu.
Saya dulu tidak bisa menelan obat berbentuk pil. Kala itu, dibantu Ibuk obat dihaluskan kemudian dimasukkan dalam sendok dan diberi sedikit air sehingga encer. Kemudian obat yang encer ini saya telan secepat-cepatnya untuk mengindari rasa pahit yang lama. Setelah tertelan, saya diberikan minuman manis (biasanya teh manis) untuk menghilangkan rasa pahit. Umumnya rasa pahit ini tidak hilang bahkan saat sudah diberikan air manis sekalipun. Karena cara ini tidak efektif, siring bertambahnya usia, Ibuk mengajarkan saya untuk menelan pil dengan pisang. Awalnya susah, bahkan pernah daging pisang sudah ketelan, pilnya belum. Alhasil saya merasa kepahitan. Namun seiring berjalannya waktu, saya semakin mahir menelan pil dengan pisang, bahkan sudah bisa dengan medium lain seperti roti bahkan air putih. Namun tetap medium pisang tetap terbaik.
Pelajaran kedua ini tidak terkait obat, namun menjemur pakaian. Kala itu saya baru masuk pondok di Jogja. Di suatu pagi Ibuk mengajari saja bagaimana cara untuk mencuci pakaian dan menjemurnya. Baju yang sudah tercuci bersih, dibalik sehingga posisi bagian dalam baju menjadi di luar. Baju yang sudah dalam posisi tersebut siap untuk dijemur. Sampai sekarang apa yang Ibuk sampaikan, saya terapkan. Meskipun sebagian besar pakaian saya laundry-kan, saya tetap mencuci beberapa yang ringan seperti kaos dan daleman. Meskipun awalnya saya tidak tau alasan perlunya pembalikan baju ketika dijemur, seiring berjalannya waktu saya kemudian faham. Ini untuk menghindari kontak langsung sinar matahari. Jika baju tidak dibalik, kontak sinar matahari atas mengenai bagian depan baju sehingga warna baju menjadi pudar warnanya.
Dua pelajaran ini kelihatannya ringan, namun dampaknya besar dalam kehidupan saya saat ini. Saya tidak bisa bayangkan jika saya harus menghaluskan pil-pil untuk kemudian saya telan. Atau juga pakaian-pakaian saya tampak kusam akibat salah jemur.
Terima kasih Ibuk, love you !
0 komentar:
Post a Comment