Tuesday, June 18, 2019

Menghidupkan Hobi

Tumblr saya

Saya coba mengingat-ingat masa S1 dulu kala "terjebak" di unit kajian dan media di mana saya sebagai ketua dituntut untuk hidupkan majalah dan web tentunya dengan menulis. Saya tidak punya background menulis yang baik, cuma punya blog yang isinya curhat dan juga medsos khususnya facebook yang isinya mirip. Sejak "terpaksa" menulis (kala itu berita dan opini), saya mulai belajar dan lama-lama suka. Kala itu saya suka gaya penulisan mengalir, makanya saya pengagum Dahlan Iskan.

Seiring berjalannya waktu, saya lulus S1 dan masuk jurusan sosial di S2. Di sana bahan tulisan saya semakin banyak dan mulai kenalan dengan namanya tulisan serius ala jurnal ilmiah. Peralihan dari menulis opini ke format jurnal membuat saya stres sampai saya berkali-kali harus merevisi draft tesis saya. Setelah lulus, saya bekerja sebagai asisten riset sampai sekarang. Di sana saya dah amat jarang nulis opini, blog saya sepi kecuali satu blog harian berbahasa Inggris. Semakin jauh berinteraksi dengan jurnal, saya nulis jurnal mulu, kali-kali buku tapi formatnya gak jauh. Seringkali saya stres, tapi jalan terus. Udah dua tahun saya jalani pola ini.

Hidupkan Hobi

Ada satu hal yang kurang ketika saya bergulat terus dengan jurnal, "Saya tidak Bebas !". Jurnal membuat tulisan saya tidak mengalir karena harus membaca paper-paper untuk menjustifikasi opini/ide saya tersebut, inilah bedanya dengan opini bebas ala saya dulu. Saya bebas ngomong bagaimanapun. Nah, melihat latarbelakang saya dulu yang suka menulis yang kini arsipnya masih ada (saya punya medium, blogger, wordpress, kompasiana, tumblr, dan quora yang semuanya aktif), saya melihatnya sayang kalo itu pada akhirnya tidak update. Ditambah lagi dengan saya punya akun berbagai media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan youtube. Dua tahun terakhir ini saya menggunakan hampir seluruh waktu saya untuk riset meskipun ada kerja profesional lainnya, tapi tetap riset utama. Saya berencana kembali menghidupi hobi saya sebagai blogger.

Meksipun di depan mata, saya dihadapkan dengan empat paper yang harus submit dan satu proposal PhD, tapi tetap saja hobi tidak terlaksana membuat hidup jadi tidak seimbang. Saya sempat hidupkan hobi lain yaitu lari dan badminton, tapi tetap masih ada yang tidak lengkap. Saya pada dasarnya tidak mau diatur, pengen ngatur, dan menulis adalah wujud dari ekspresi kebebasan versi saya. Menulis non-formal (baca jurnal ilmiah) yang coba akan kembali saya hidupkan berupa menulis diary, opini, dan buku. Ya, saya on the way menulis buku, baru kemarin saya mulai lagi. Menulis opini lain seperti di Kompas ini kelasnya mirip jurnal, mikirnya lama. Ini tidak jadi fokus, biarpun seringkali kebayangan ke sana.

Videografi

Di samping blogging kembali akan saya hidupkan, saya akan memulai aktif untuk nambah konten video di channel Youtube saya. Kamera dah saya beli setahun lalu, namun intensitas penggunaannya rendah. Aku dah bosan dengan weekend saya yang begitu-begitu saja. Saya mau isi dengan blogging, membaca, dan videografi. Semua itu dilakukan di luar kosan. Kosan punya magnet yang gede buat males atau lakukan kegiatan yang sama sekali tidak produktif.

1 komentar:

FB said...

Wah udah lama gak mampir. Jadi, mau lanjut PhD ke mana, Qul?